Obat Antidepresan Diklaim Peneliti AS Efektif Meringankan Gejala COVID-19, Simak Penjelasannya

- 18 Mei 2020, 16:07 WIB
ILUSTRASI obat, vaksin, antivirus, antiserum.*
ILUSTRASI obat, vaksin, antivirus, antiserum.* //pexels

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Fluvoxamine dikenal sebagai kelompok obat-obatan yang disebut SSRI antidepresan dan biasanya diresepkan untuk pengobatan depresi atau untuk gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Saat ini, para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di AS sedang memeriksa efektivitas fluvoxamine terhadap COVID-19.

Para peneliti percaya obat ini dapat membantu untuk mencegah ‘cytokine storms’ yang mana sistem kekebalan tubuh menjadi berlebihan dan membanjiri tubuh dengan mediator sel kekebalan yang disebut sitokin sebagai respon terhadap COVID-19.

Baca Juga: Vaksin Corona Masih Belum Ditemukan, Trump Tetap Nekat akan Buka Perekonomian Amerika Serikat

Respon imun ini dapat menyebabkan kegagalan organ yang mengancam jiwa dan telah menjadi perhatian utama pada pasien dengan virus corona parah.

Dalam penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa fluvoxamine mungkin merupakan pengobatan virus corona yang potensial sebab efek yang ditimbulkan dari penggunaan obat tersebut mampu mengurangi produksi sitokin pada pasien.

“Saya senang melihat hasil dari uji klinis ini” ucap Profesor Alban Gaultier, seorang peneliti dari University of Virginia dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Thesun.co.uk.

Baca Juga: Dapat Persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, BAT Siap Lakukan Uji Vaksin COVID-19

Nantinya, perawatan ini akan menjadi pilihan yang aman dan terjangkau untuk memerangi pandemi apabila telah terbukti efektif mengurangi gejala COVID-19.

“Lebih lanjut pendekatan ini juga dapat diterapkan pada kondisi peradangan lain yang didorong oleh Sindrom Sitokin Rilis (CRS)” tutur Alban.

Profesor Eric J. Lenzer, pemimpin tim penelitian dari Universitas Washington mengatakan dia dan tim nya berencana untuk menguji efek fluvoxamine pada 152 pasien dengan COVID-19 di Illinois dan Missouri.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Peneliti AS Klaim Obat Antidepresan Dapat Ringankan Gejala Virus Corona"

Pasien akan menerima fluvoxamine atau plasebo saat dikarantina di rumah. Mereka harus melaporkan kadar oksigen dan tanda-tanda vital lainnya kepada tim peneliti setiap hari.

Selain itu, jika obat terbukti tidak efektif terhadap COVID-19, para peneliti mengatakan bahwa peseta uji coba akan mendapat manfaat dari pengawasan ketat oleh dokter.

“Menggunakan obat psikiatrik untuk mengobati COVID-19 mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi tidak lebih berlawanan  daripada menggunakan obat malaria” tutur Eric.

Baca Juga: Melawan Balik, Donald Trump Sebut Barrack Obama Adalah Presiden yang Tidak Kompeten

“Jika efektif, itu bisa menjadi obat yang ideal untuk digunakan kembali pasien COVID-19 yang rawat jalan” tambah Eric.

Fluvoxamine disetujui untuk penggunaan klinis di Inggris dan sering diresepkan untuk mengobati depresi atau OCD. Sebab, obat ini bekerja dengan mengatur tingkat bahan kimia tertentu yang disebut serotonin di otak.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x