Berlayar di Antartika Selama Sebulan, Pippa Low: Dunia Menjadi Aneh Akibat COVID-19

- 4 Mei 2020, 16:35 WIB
PIPPA Low, ahli biologi kelautan yang menghabiskan masa karantina di kapal di Antartika.*
PIPPA Low, ahli biologi kelautan yang menghabiskan masa karantina di kapal di Antartika.* /

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Mewabahnya virus corona yang melanda dunia praktis membuat perbedaan yang sangat mencolok dari keadaan normal sebelumnya.

Hal tersebut turut dirasakan oleh seorang wanita yang sebelumnya menghabiskan waktu berlayar di lautan selama sebulan.

Dirinya mengaku sebelumnya ingin pergi ke Antartika, namun memutuskan untuk putar balik ke Belanda. Setibanya di darat, dia tercengang dihadapkan dengan dunia baru yang aneh akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Diduga Meminum Herbisida, Seorang Warga di Kalimantan Selatan Tewas

Dilansir dari Metro oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, wanita itu adalah Pippa Low (32), seorang ahli biologi kelautan yang menghabiskan satu bulan waktunya melakukan perjalanan sejauh 9.489 mil di sebuah kapal pesiar.

Dirinya diketahui bekerja di laut sebagai pemandu dan pendidik di kapal Plancius yang membawa empat staf dan 37 kru.

Kapal yang dioperasikan oleh Oceanwide Expeditions tersebut berangkat sejak Januari dan kembali ke daratan pada 23 April.

Baca Juga: Pembelian Barang Paket Secara Online Bisa Jadi Sumber Penyebaran COVID-19, ini Faktanya!

Lebih lanjut Pippa mengungkapkan bahwa selama berlayar di lautan dirinya merasa bagaikan hidup dalam gelembung. Dan saat sampai di kediamannya di Skotlandia Utara dirinya juga harus menyesuaikan dengan dunia baru yang aneh.

"Kali ini aku kembali ke dunia yang berbeda, cara hidup yang berbeda," ucap Pippa sebagaimana dilaporkan Metro.

Namun, proses penyesuaian diri bukan hal yang sulit bagi Pippa, pasalnya dalam menjalankan pekerjaannya saat ini dirinya dituntut untuk beradaptasi di berbagai kondisi yang berbeda.

Sumber artikel dari bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Sebulan Berlayar di Antartika Dengan Kapal Pesiar, Ahli Biologi Bingung Dunia Makin Aneh"

Akan tetapi, kali ini Pippa mengaku kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang tengah dilanda pandemi khususnya dengan aturan lingkungan agar bisa bertahan hidup.

Pippa menjelaskan dirinya merasa sangat beruntung saat masih berada di kapal, sebab 116 penumpang kapal yang sama dengannya bisa diturunkan di Uruguay, setelah meninggalkan Antartika. Sehingga, kapal bisa putar balik tanpa kembali melewati Antartika.

Dengan kondisi seperti saat ini, ekspedisi Oceanwides pada Maret dibatalkan. Sehingga, anggota staf di kapal dapat memilih untuk tetap di kapal atau kembali pulang, tapi Pippa memilih untuk tetap di kapal.

Baca Juga: Petugas COVID-19 Tengah Lakukan Pemblokiran Jalan, Terdengar Suara Tangis 'Kuntilanak'

"Aku ingin sedikit petualangan," kata Pippa.

Alasan dirinya memilih tinggal di atas kapal karena menurutnya kapal tempat yang aman di saat dunia dilanda pandemi. Dan, saat memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, kapal menimbun persediaan makanan dan bahan bakar di Montevideo.

"Saat orang-orang di darat berlomba-lomba menimbun tisu toilet, kami merasa kami adalah orang yang hidup normal di kapal di tengah lautan," tutur Pippa.

"Kami menghabiskan setiap malam untuk menikmati matahari terbenam di Samudra Atlantik, para kru melakukan pesta BBQ dan menonton film bersama di malam hari," tambah dia.

Baca Juga: Observatorium Bosscha Rilis Rekaman Video Penampakan Asteroid 1998 OR2

Kemudian, Pippa juga mengungkapkan pada saat dia dan para kru kapal melewati garis khatulistiwa. Mereka mengadakan pesta tradisional Neptunus, di pesta orang-orang menggunakan kostum.

Selain itu mereka juga dapat bebas menikmati kekayaan alam, melihat paus dan lumba-lumba. Kemudian melihat ikan terbang bahkan cumi-cumi bercahaya.

"Cuaca yang indah adalah momen terbaik, aku tidak akan pernah melupakan langit saat itu yang menampakkan bintang amat jelas," ucap Pippa.

Baca Juga: Jumlah kasus COVID-19 Melonjak, 10.843 Orang Dinyatakan Positif

Pippa menuturkan, selama berada di atas kapal dia dan timnya akan terus melakukan latihan bersama, kemudian melanjutkan pekerjaan mereka, menjaga alat-alat di kapal, menikmati sinar matahari, makan malam bersama, menikmati matahari terbenam di Samudera Atlantik.

Saat kapal tiba di Pelabuhan Vilssengen, Belanda setelah mengarungi lautan satu bulan penuh, semua awak diperiksa dan dinyatakan bebas virus corona.

"Walaupun bagi beberapa orang tinggal di laut itu sulit, tapi bagiku lautan adalah tempat favorit. Aku merasa beruntung telah berlayar di Antartika dengan kru yang lain," pungkas Pippa.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x