PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Kekhawatiran masyarakat saat ini bukan hanya karena penularan virus corona yang semakin meluas, melainkan munculnya informasi-informasi yang masih belum tentu kebenarannya.
Belum lama ini beredar luas di media sosial informasi berupa video yang menyatakan peneliti asal Amerika Serikat, Dr. Charles Lieber dari Harvard University, telah membuat dan menjual virus corona ke Tiongkok.
video tersebut dibagikan akun Twitter @johnbwellCTM pada 5 April 2020 sebagai pihak yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut.
Baca Juga: Bayi Berusia Delapan Hari Jadi Pasien COVID-19 Termuda di Israel
Namun faktanya, setelah ditelusuri informasi tersebut merupakan kabar tidak benar atau hoaks.
Video yang beredar juga menyertakan pernyataan konferensi pers dari Andrew Lelling, seorang jaksa AS di Distrik Massachussetts.
"Kami di sini, hari ini mengumumkan tiga kasus terpisah yang menyoroti sedang berlangsung. Ancaman yang ditimbulkan oleh spionase ekonomi Tiongkok dan pencurian penelitian oleh Tiongkok," ucap dia
Baca Juga: Mapolres Sukabumi Berikan Bantuan untuk Pengemudi Transportasi Umum
Andrew diklaim menyatakan dugaan bahwa Lieber menandatangani kontrak dengan salah satu universitas di Wuhan dibayar hingga 50 ribu dolar per bulan ditambah 158 ribu dolar per tahun untuk biaya hidup oleh program Thousand Talents Plan di Tiongkok.