Pada 20 Juni, pihak berwenang Filipina telah memvaksinasi sebanyak 2,1 juta orang.
Baca Juga: Israel Mengembangkan Laser Udara untuk Menjatuhkan Drone, Ditargetkan Rampung pada 2025
Hal itu membuat kemajuan yang lambat menuju target pemerintah untuk mengimunisasi hingga 70 juta orang tahun ini di negara berpenduduk 110 juta itu.
Duterte, juga menyatakan untuk tidak membiarkan sekolah dibuka kembali.
Dalam pidato yang sama, ia mengecam Pengadilan Kriminal Internasional.
Baca Juga: HUT DKI Jakarta Ke-494, Ini Sejarah Singkat Penetapan 22 Juni sebagai Hari Jadi Jakarta
Setelah seorang jaksa ICC meminta izin dari pengadilan untuk penyelidikan penuh atas pembunuhan perang narkoba di Filipina.
Duterte, yang pada Maret 2018 membatalkan keanggotaan Filipina dalam perjanjian pendirian ICC, mengulangi bahwa dia tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan tersebut.
"Mengapa saya membela atau menghadapi tuduhan di depan orang kulit putih. Anda pasti gila," ucap Duterte.
Baca Juga: Jadwal Tayang A Girl Who See Smells di NET TV, Kisah Oh Cho Rim Memiliki Kekuatan Aneh