Kenapa Irlandia Mendukung Palestina? Ini Cerita dari Seorang Pedagang Korban Kekerasan Tentara Israel

- 8 Juni 2021, 20:01 WIB
Ilustrasi bendera Palestina: Irlandia menjadi negara yang mendukung penuh kebebasan Palestina atas penjajahan Israel, ternyata ini alasan adanya ikatan antara negara itu
Ilustrasi bendera Palestina: Irlandia menjadi negara yang mendukung penuh kebebasan Palestina atas penjajahan Israel, ternyata ini alasan adanya ikatan antara negara itu /Pexels/Ömer Faruk Yıldız

PR BOGOR - Irlandia dikenal sebagai negara yang mendukung penuh Palestina atas konfliknya dengan Israel.

Lantas, mengapa Irlandia bisa memberikan jiwa raganya untuk kebebasan Palestina dari Israel?

Masyarakat dunia perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana sejarah mempersatukan perasaan rakyat Irlandia dan Palestina.

Baca Juga: LINK NONTON Ikatan Cinta 8 Juni 2021: Andin Desak Elsa Akui soal Pembunuhan Roy

Sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, Selasa, 8 Juni 2021, saat konflik Israel dengan Palestina pecah di akhir Ramadhan 2021 lalu, Iarael turut berdiri paling depan membela Palestina.

Konflik itu menyebabkan 254 warga Palestina di Jalur Gaza tewas. Sementara, rakyat Israel yang ikut tewas sebanyak 12 orang.

Setelah 11 hari konflik, akhirnya gencatan senjata pun disepakati oleh tentara Israel dengan Hamas Palestina.

Baca Juga: Chelsea 'Membuka Diskusi' dengan Borussia Dortmund Mengenai Kepindahan Erling Haaland

Saat itu lah pawai digelar di Palestina, menunjukkan kegembiraan orang-orang di Palestina yang tidak bisa beribadah dengan tenang selama Ramadhan.

Ternyata, parade kegembiraan bukan hanya digelar di Palestina.

Sebagai teman seperjuangan, Irlandia turut berbagi kegembiraan dengan mengibarkan bendera di Balai Kota Ramallah.

Baca Juga: Rapper Kontroversial Malaysia Dituding Melakukan Pelecehan Seksual, Penggemar BLACKPINK Tak Tinggal Diam

Diketahui, Irlandia dengan Palestina saling mendukung setelah keduanya terbukti banyak berbagi sejarah dan budaya sejak zaman dahulu kala.

Hal ini turut dibuktikan oleh kesaksian seorang wargan negara Palestina bernama Abraham Aljamal yang tinggal di Irlandia untuk berdagang.

"Mereka berhubungan dengan apa yang sedang terjadi, untuk apa yang kita alami, mereka berhubungan dengannya di Irlandia karena sejarah mereka,” kata dia.

Baca Juga: Cara Pesan BTS Meal di Indonesia, Siap-siap Buka Dompet! Besok Dirilis

Palestina dan Irlandia dianggap telah sama-sama berjuang melawan kolonialisme dan pendidasan.

Parlemen Irlandia memberikan suara dengan suara bulat, mengutuk “aneksasi de facto” Israel atas tanah Palestina di wilayah pendudukan, dia adalah negara anggota Uni Eropa pertama yang melakukannya.

“Saya pikir orang-orang Palestina senang, benar-benar senang melihat seorang teman seperti Irlandia, seseorang yang berdiri di samping mereka,” kata Abraham.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Youth of May Episode 12 Sub Indo, Terakhir Tayang Malam Ini Pukul 19.30 WIB

“Karena kita dibiarkan kering oleh seluruh dunia. Semua orang mengabaikan kita," tutur dia.

Abraham bercerita, keluarganya yang tinggal di Palestina telah melihat kekejaman Israel yang menindas warga sipil.

Bahkan, kakak laki-laki Abraham turut menjadi korban. Dia ditembak mati pada usia 17 tahun oleh tentara Israel pada perang 1967.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 9 Juni 2021: Cek Keberuntungan Kamu dari Asmara hingga Karier

Sementara itu, John Boyne, juru bicara urusan luar negeri untuk oposisi, partai sayap kiri Sinn Fein, mengatakan bahwa pihaknya mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), serta mengusir duta besar Israel, yang ditentang oleh partai-partai Fianna Fail yang konservatif, konservatif, dan sayap kanan-tengah Fine Gael.

“Waktunya telah berlalu untuk kata-kata kutukan. Sekarang saatnya untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar hukum yang memimpin sistem apartheid,” katanya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah