PR BOGOR - Serangan Israel terhadap Palestina hingga kini masih terus berlanjut.
Setelah menyerang warga di Masjid Al Aqsa, Israel kini menargetkan serangan warga Palestina di Jalur Gaza.
Sebelumnya ratusan warga Palestina sempat melakukan bentrok dengan polisi Israel.
Di jalur Gaza, Israel menambah pasukan darat di perbatasannya dengan daerah yang dikuasai Palestina.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Viral Tamu Bobobox yang Direkam Saat Mandi, Polisi Ringkus Terduga Pelakunya
Sebelumnya, Hamas, kelompok islam yang menguasai Gaza sempat meluncurkan roket ke Israel.
Hal tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan polisi Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa.
Sementara Israel melanjutkan serangan artileri hingga serangan udara di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa pasukan Israel akan terus melakukan serangan di jalur Gaza.
Baca Juga: Rendi dan Rafael Segera Bongkar Kebohongan Ricky, Simak Bocoran Ikatan Cinta Sabtu, 15 Mei 2021
“Kami akan melakukan segalanya untuk memulihkan keamanan kota dan warga kami,” kata Benjamin Netanyahu dalam pesan virtual.
Dari pertempuran tersebut, petugas medis Palestina mengatakan setidaknya ada empat orang yang telah dinyatakan tewas dari beberapa serangan udara di Gaza.
Dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari Reuters, saat ini dilaporkan ada 132 warga Palestina, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita yang telah tewas.
Tak hanya itu, petugas medis juga mengatakan ada 950 orang lainnya yang terluka di Gaza.
Terkait serangan Israel, Kementerian Urusan Agama Palestina mengatakan pesawat Israel telah menghancurkan sebuah masjid.
Militer Israel telah melancarkan lebih dari 600 serangan udara dalam beberapa hari terakhir dan mengerahkan pasukan serta tank di dekat Gaza ketika pertempuran semakin intensif.
Baca Juga: 8 Fitur WhatsApp yang Tak Bisa Digunakan Mulai Hari Ini Jika Pengguna Tak Menyetujui Kebijakan Baru
Setidaknya tujuh orang di Israel telah tewas dalam lebih dari 2.000 serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata di Gaza.***