Informasi dari keterangan resmin hampir setengah dari 53 juta warga Myanmar adalah pengguna Facebook.
Sebelumnya terjadi pemutusan akses medosos, pada Selasa, 2 Februari 2021, militer Myanmar sudah memberi peringatan.
Mereka memperingatkan warganya tidak memposting rumor di media sosial yang dapat memicu kerusuhan dan menyebabkan ketidakstabilan.
Pekan ini, militer menuding Facebook memperlakukan situasi di Myanmar sebagai keadaan darurat dan mengambil tindakan sementara untuk melindungi dari bahaya seperti menghapus konten yang memuji atau mendukung kudeta.***