"Mereka menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah."
"Hal itu menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook," bunyi surat Kementerian Telekomunikasi Myanmar, seperti dikutip dari AFP.
Baca Juga: Kabupaten Bogor Catat Kasus Covid-19 hingga 8.000 Lebih, Bupati Ade Yasin: Tingkatkan Prokes 3M
Akibat penghentian akses, beberapa pengguna medoss di Myanmar melaporkan, tidak dapat mengakses layanan Facebook.
Sejumlah grup pemantau jaringan NetBlocks mengkonfirmasi MPT telekomunikasi milik negara Myanmar.
Mereka telah memblokir Facebook serta layanan Messenger, Instagram, dan WhatsApp.
Perusahaan telekomunikasi, Telenor Asa dari Norwegia pun sudah memastikan memblokir Facebook untuk mematuhi arahan tersebut.
Juru bicara Facebook, Andy Stone mengakui gangguan akses ke layanannya di Myanmar.
Dia mendesak untuk memulihkan kembali konektivitas sehingga orang-orang di Myanmar dapat berkomunikasi.
“Kami mendesak pihak berwenang untuk memulihkan konektivitas sehingga orang-orang di Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka serta mengakses informasi penting,” katanya.