Survei Geologi Kedalaman Gempa Turki di 10 KM Sempat Terjadi Tsunami, BMKG: Aman Bagi Indonesia

31 Oktober 2020, 09:14 WIB
Kerusakan akibat gempa bumi di Turki, dilaporkan tidak ada WNI yang menjadi korban.* /Twitter/@gyulsimofficial

PR BOGOR - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.0 melanda lepas pantai Turki barat pada Jumat 30 Oktober 2020.

Kepresidenan Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat Turki (AFAD) menyebutkan kekuatan gempa sebesar 6,6 magnitudo, sedangkan Survei Geologi AS mengatakan 7,0 magnitudo.

Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 11:50 GMT (pukul 18:50 WIB) dan dirasakan di sepanjang pantai Aegean Turki dan wilayah barat laut Marmara, menurut laporan media.

Baca Juga: Sudah Lama Diincar AS, 7 Pimpinan Al-Qaeda di Suriah Dibunuh Militer Afghanistan saat Makan Malam

AFAD mengatakan pusat gempa berada sekitar 17 km (11 mil) di lepas pantai provinsi Izmir, pada kedalaman 16 km. Survei Geologi AS mengatakan kedalamannya 10 km dan pusat gempa berada 33,5 km di lepas pantai Turki.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara pada Jumat, 30 Oktober 2020, getaran gempa tektonik tersebut diketahui magnitudo 7.1.

"Masyarakat diimbau tetap tenang karena tsunami tidak berdampak ke wilayah Indonesia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono di Jakarta.

Baca Juga: Buntut Sikap Emmanuel Macron Seorang Pejabat Konsulat Prancis di Arab Saudi Jadi Korban Penikaman

Berdasarkan informasi, getaran gempa tersebut sempat menyebabkan tsunami. Akan tetapi, tidak berdampak ke wilayah Indonesia.

Akibat gempa bumi tersebut, enam orang (17 orang tewas dalam laporan Middle East Monitor) tewas dan 202 orang terluka. Demikian menurut Kepresidenan Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat Turki (AFAD).

Sementara itu, penduduk Pulau Samos Yunani, yang memiliki populasi sekitar 45.000, didesak untuk menjauh dari daerah pesisir.

Baca Juga: Buntut Sikap Emmanuel Macron, PA 212 dan Kawan-Kawan Siap Kepung Kantor Dubes Prancis di Jakarta

Langkah itu dilakukan sebagaimana dikatakan kepala organisasi Yunani untuk perencanaan anti-seismik, Eftyhmios Lekkas, pada Skai TV Yunani.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler