Bayi Berusia Delapan Hari Jadi Pasien COVID-19 Termuda di Israel

16 April 2020, 17:00 WIB
PERAWAT dan bayi yang memakai face shield sebagai pelindung dari virus corona di Bangkok, Thailand.* /Daily Mail/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Penyebaran virus corona di dunia tidak mengenal usia, jenis kelamin, bahkan jabatan sekalipun.

Beragam upaya telah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus ini, mulai dari penerapan sosial distancing hingga penerapan aturan lockdown.

Baru-baru ini dikabarkan seorang wanita di Israel terpaksa harus melahirkan bayinya di rumah sakit, yang merupakan fasilitas kesehatan dengan tingkat risiko penyebaran yang tinggi.

Baca Juga: Jumlah Pasien Sembuh Tembus 500 Orang, 5.516 Orang Positif Corona

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Xinhua, seorang bayi yang baru lahir di Pusat Medis Hadasah Mount Scopus Yerussalem, yang baru berusia delapan hari, dinyatakan terinfeksi virus corona, membuat sang ibu dan tenaga medis begitu terpukul.

Sang bayi awalnya menunjukkan tanda gejala demam tinggi, para petugas medis dengan sigap langsung memeriksa kondisi sang bayi.

Setelah dilakukan pemeriksaan awal, bayi yang baru berusia delapan hari tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Raja Thailand Langgar Aturan Lockdown Hanya Demi Menghadiri Pesta

Petugas medis langsung memindahkan bayi tersebut ke Rumah Sakit Wolfson sebagai RS rujukan untuk infeksi OVID-10 di Israel.

Berdasarkan laporan dari Rumah Sakit Wolfson, kedua pasien tersebut ditempatkan pada bangsal isolasi rumah sakit.

Kondisi terkini sang bayi hanya menderita demam ringan, sedangkan sang ibu tidak menunjukkan gejala apapun tetapi akan tetap menjalani tes COVID-19.

Sumber artikel dari cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul "Buat Tenaga Medis Israel Terpukul, Bayi Berusia Delapan Hari Jadi Pasien Termuda COVID-19"

Sebelumnya, bayi berusia lima minggu telah lebih dulu terdiagnosis positif Covid-19 dan dinyatakan sebagai pasien termuda akibat Covid-19 pada waktu itu.

Bayi tersebut hingga kini masih mendapatkan perawatan intensif tepat di ruang isolasi ibu dan anak atau dikenal dengan sebutan ruang isolasi keluarga yang ada di Pusat Medis Sheba Israel.

Di sisi lain, berdasarkan laporan dari Wolrd Meters lonjakan angka terinfeksi lebih dari 100 orang per hari menjadikan Israel memiliki angka terinfeksi mencapai 12.200 orang, diantaranya 126 meninggal dunia, dan 2.309 orang telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: PSBB Berlaku di Kabupaten Bekasi, Aktivitas Warga Masih Seperti Biasa

Para tenaga medis disana optimis mampu menyembuhkan kedua pasien ibu dan bayinya serta pasien lainnya dari infeksi virus corona.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan

Tags

Terkini

Terpopuler