PR BOGOR - Penurunan angka kelahiran akan berdampak pada kemakmuran China di masa depan, ungkap sebuah penelitian terbaru.
Seperti yang diketahui, China selama ini tercatat sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia.
Akan tetapi, jumlah tersebut diprediksi dapat menurun mengingat China saat ini dihadapkan pada krisis regenerasi.
Namun ternyata bukan hanya angka kelahiran yang menurun, populasi China saat ini juga semakin menua.
Baca Juga: Bocoran Anime ‘Arcane’ League of Legends Netflix Dirilis 6 November Mendatang
Dilansir Pikiranrakyat-Bogor.com dari Medical News Life Sciences, penuaan populasi China akan mengancamam penurunan ekonomi di masa depan.
Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academies of Sciences (PNAS).
Populasi China yang besar berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Bahkan China digadang-gadang akan menyaingi Amerika Serikat sebagai negara adidaya.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga 1 Borneo FC vs Bali United, Kick Off Pukul 18.15 WIB
Menurut sumber resmi, China mengalami penurunan tingkat kelahiran dalam beberapa tahun terakhir.
Tingkat kesuburan warga China pada tahun 2020 mencapai rekor terendah 1,35 setiap perempuan.
Dengan begitu, hanya ada rata-rata 1,35 anak yang lahir di China.
Baca Juga: Bocoran Peran Ji Chang Wook, Sun Dong Il dan Choi Soo Young SNSD di Drama ‘If You Tell Me Your Wish’
Oleh karena itu, pemerintah China saat ini memberlakukan kebijakan 3 anak bagi para orang tua.
Beberapa desa memberikan uang insentif untuk mendorong para orang tua agar mempunyai banyak anak.***