PR BOGOR - Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata setelah 11 hari melakukan peperangan yang terhitung dari mulai 10 Mei 2021.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas itu disepakati setelah serangkaian diplomatik dan menerima salah satu usulan dari Mesir.
Dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari Reuters pada Jumat, 21 Mei 2021 Israel dan Hamas menyetuji gencatan senjata tersebut.
Perdana Mentri Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan pihaknya mendukung upaya genjatan senjata Gaza 'timbal balik dan tanpa syarat'.
Meski begitu, pihak Israel belum melakukan penetapan waktu terkait waktu dimulainya genjatan tersebut.
Sedangkan dari Hamas dan Mesir mengatakan bahwa genjatan senjata akan dimulai pada 23.00 GMT atau pukul 2.00 WIB.
Baca Juga: Fakta BTS Butter, Jin Bongkar Waktu Rekaman Single! Ternyata Sudah Berbulan-bulan Lalu?
Mendapati genjatan Israel-Hamas, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Beiden membenarkan hal tersebut dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung pada pukul 22.00 GMT atau pukul 1.00 WIB.
Biden mendesak perdana Mentri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengupayakan de-eskalasi.
Berbeda dengan Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berusaha menengahi atas konflik Israel-Palestina.
Selain itu, Biden turut menyampaikan bela sungkawanya terhadap Israel dan Palestina yang telah mengalami peperangan dengan banyak korban yang berjatuhan.
Ia pun tengah mengusahakan agar Washington, PBB, dan Pemangku kepentingan Internasional lainnya agar segera melakukan bantuan kemanusiaan untuk rekonstruksi Gaza.
Sementara itu, untuk bantuan kemanusiaan Biden akan mengkoordinasikannya langsung dengan presiden Palestina Mahmoud Abbas di tepi barat yang dikuasai oleh Israel.
Bantuan kemanusiaan tersebut akan disalurkan dengan tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi persenjataan militernya.
Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk menambah pencegat Irone Dome yang membantu Israel menangkis 4300 lebih Roket dari serangan Hamas.
Di lain sisi, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi juga telah memberikan perintah terhadap kedua delegasi dari Israel dan Palestina untuk bekerjasama dalam menegakkan genjatan senjata.***