Kepala Mahasiswi Ditembak Militer Myanmar, Aksi Tolak Kudeta Makin Meluas

4 Maret 2021, 15:24 WIB
Seorang mahasiswi yang juga atlet Takwondo, Kyal Sin tampak saat berunjuk rasa sebelum akhirnya meninggal ditembak militer Myanmar. /REUTERS/Stringer/



PR BOGOR - Penembakan diduga terjadi dilakukan aparat militer Myanmar terhadap seorang mahasiswi yang juga atlet Takwondo, Kyal Sin.

Awalnya aksi berlangsung damai untuk menentang kudeta Myanmar. Namun, aksi semakin brutal setelah terjadi sejumlah provokasi dan korban demonstran semakin banyak.

Di saat aksi tak terkendali justru terjadi penembakan sadis yang diduga dilakukan pemerintahan militer Myanmar.

Baca Juga: Resmikan Bendungan Sindang Heula Serang Banten, Jokowi Beberkan Manfaat hingga Keunggulannya

Setidaknya ada sekitar 38 demonstran yang tewas dari aksi tersebut.

Satu di antaranya adalah Kyal Sin mahasiswi sekaligus aktivis muda yang tewas ditembak oleh militer Myanmar saat demonstasi itu berlangsung.

Gadis 19 tahun ini dikenal sebagai Angel dalam demo di Myanmar yang mencuri perhatian dunia.

Baca Juga: Dianggap 70 Persen Lebih Berbahaya, Kenali 8 Gejala Varian Baru Covid-19 B117 Mutasi dari Inggris

Fotonya kemudian viral di mesia sosial. Dia diduga dibunuh aparat militer di jalanan Mandalay pada Rabu 3 Maret 2021.

Foto Angel yang saat itu sedang mengenakan kaus hitamnya yang bertuliskan 'Segalanya Akan Baik-Baik Saja'.

Foto Angel yang viral tersebut, telah membakar semangat untuk melawan militer Myanmar.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini, 4 Maret 2021: Waduh, Tante Rosa Mulai Cari Tahu Soal Roy ke Nino

Dia juga sempat menolong beberapa teman demonstrannya. Bahakan Angel sampai menendang pipa air agar para demonstran dapat mencuci muka akibat semprotan gas air mata oleh aparat militer.

Kerusuhan berdarah tersebut menambah kepiluan masyarakat Myanmar atas kudeta sejak 1 Februari lalu.

Pemimpin politik juga ada yang ditahan oleh aparat militer, salah satunya yakni, Aung San Kyi.

Tindakan keras dari aparat kepolisian kepada pengunjuk rasa itu, telah mewarnai aksi demonstrasi menolak aturan militer yang diberlakukan di Myanmar.

Bahkan Jurnalis Myanmar yang saat itu meliput langsung aksi tersebut, namun polisi malah menembaknya di apartemennya.

"Tolong, tolong. Mereka menembaki saya," ujar Kaung Myat Hlaing, reporter Suara Demokratik Burma (DVB), yang dikutip dari Pikiranrakyat-Soloraya.com

Ia terdengar berteriak dalam video yang diambil di kota pantai selatan Myeik tersebut.

Pengambilan video itu terjadi di balkon lantai satu, polisi yang menyorotkan cahaya dari jalan di bawah dan meneriakinya untuk segera turun.

Setelah itu muncul kepulan asap dari balkon, disertai dengan suara tembakan pada saat peristiwa terjadi.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler