Incar Milisi Dukungan Iran, Joe Biden Setujui Serangan Udara Pertama AS ke Suriah

26 Februari 2021, 10:14 WIB
Ilustrasi: Serangan udara Amerika Serikat (AS) ke Suriah kembali dimulai. /PIXABAY/cocoparisienne

PR BOGOR - Amerika Serikat (AS) dilaporkan baru saja meluncurkan serangan udara terhadap Suriah pada Kamis, 25 Februari 2021 malam waktu setempat.

Serangan udara tersebut diketahui atas persetujuan langsung dari Presiden AS, Joe Biden.

"Atas arahan Presiden (Joe) Biden, pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur," ujar juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters.

Serangan udara AS ke Suriah mengincar infrastruktur milik milisi yang didukung Iran.

Baca Juga: Sering Perankan Siswa Sekolah, Hwang In Yeop Beberkan Alasan Punya Wajah Awet Muda

Hal itu menyusul terjadinya serangkaian serangan roket baru-baru ini terhadap sasaran AS di Irak.

Belum ada informasi jelas mengenai adanya korban dan kerusakan yang ditimbulkan.

Sebelumnya pada 15 Februari, serangan roket terhadap pangkalan militer AS di Bandara Internasional Erbil di Irak Utara menewaskan seorang kontraktor koalisi pimpinan AS dan menyebabkan lainnya terluka, termasuk seorang anggota dinas Amerika.

Dua hari setelahnya, pangkalan yang menampung pasukan AS di utara Baghdad menjadi sasaran serangan roket lain, melukai setidaknya satu kontraktor.

Baca Juga: BOCORAN Sinopsis The Penthouse Season 2 Episode 3: Seo Jin Murka Gegara Oh Yon Hee Menggantikan Suaranya

Pada hari Senin roket menghantam Zona Hijau Baghdad, yang menampung kedutaan AS dan misi diplomatik lainnya.

Awal pekan ini, kelompok Kataib Hezbollah, salah satu kelompok milisi Irak yang berpihak pada Iran, membantah berperan dalam serangan roket baru-baru ini terhadap sasaran AS di Irak.

Beberapa pejabat Barat dan Irak mengatakan serangan yang sering diklaim oleh kelompok yang kurang dikenal, dilakukan oleh militan yang memiliki hubungan dengan Kataib Hezbollah sebagai cara bagi sekutu Iran untuk mengganggu pasukan AS tanpa dimintai pertanggungjawaban.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat, 26 Februari 2021: Pisces Jangan Menyimpan Dendam, Gemini Coba Lebih Paham

Sejak 2019, AS, sebagai tanggapan atas serangan roket yang terkadang mematikan pasukan pimpinan Amerika, telah menargetkan kelompok Kataib Hezbollah dengan serangan profil tinggi di Irak dan Suriah.

Ketegangan memuncak di bawah pemerintahan Donald Trump, yang menyebabkan pembunuhan pemimpin militer Iran Qassem Soleimani oleh AS pada Januari 2020.

Iran kemudian membalas dengan serangan rudal balistik terhadap pasukan AS di Irak tahun lalu.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler