Kenali Sleeping Beauty Syndrom, Belajar dari Kasus di Pamekasan Terdapat Balita Bobok Selama 1 Tahun

- 21 Juli 2020, 07:35 WIB
BALITA asal Pamekasan, Madura, Rau Suriya Dhanefs menderita sleeping beauty syndrome.*
BALITA asal Pamekasan, Madura, Rau Suriya Dhanefs menderita sleeping beauty syndrome.* //TikTok @shaka_17

PR BOGOR - Media sosial dibuat gegar dengan adanya unggahan video akun TikTok @shaka_17 yang berusaha membagikan kisan balita laki-laki yang didiagnosis terkena sleeping beauty syndrome atau sindrom putri tidur.

Video yang diunggah memperlihatkan balita itu terus tidur. Bahkan saat disuapi makanan hingga dipakaikan baju, matanya tetap tertutup.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, konon kondisi itu dialaminya selama kurang lebih satu tahun.

Baca Juga: Bukan hanya PAN, Hari Ini Partai Gelora Juga Sowan ke Istana Negara, Fahri Hamzah CS Bertemu Jokowi

Belakangan diketahui balita itu bernama Rau Suriya Dhanefs yang beralamat di Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Kepala Desa Tentenan Timur, Farid Afandi mengatakan, saat ini balita itu berusia sekitar 2 tahun. Sakitnya dialami sejak tahun 2019 lalu.

Pihak keluarga telah berusaha mengobati secara medis maupun pengobatan alternatif, namun belum membuahkan hasil.

Baca Juga: Ketua Umum PAN Kawal Anak Buahnya Bertemu Presiden Jokowi, Datang ke Istana Diam-diam Penuh Rahasia

Farid menceritakan, semula balita itu mengalami demam tinggi hingga penurunan kesadaran.

Kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya dan dilakukan operasi, namun tidak ada perkembangan yang signifikan.

“Diagnosa dokter sleeping beauty syndrome, tapi perkembangan fisik anak itu sehat, namun ya seperti orang tidur,” ucapnya, Senin 20 Juli 2020.

Baca Juga: Kapan Kronologi Kematian Editor Metro TV Terang-benderang? Polisi Masih Rangkai Keterangan Sasksi!

Sementara itu, orang tua maupun kerabat dari balita itu masih belum mau memberikan penjelasan.

Dirangkum dari Jurnal Presisi, Sleeping Beauty Syndrome atau biasa disebut Kleine-Levine Syndrome, merupakan kelainan Neurologis yang langka. Sindrom ini ditandai dengan periode berulangnya durasi tidur yang berlebihan, serta adanya perilaku yang berubah.

Gangguan ini bisa menyerang remaja, anak anak, dan orang dewasa. Penderita Sleeping Beauty Syndrome dapat membuat tidur selama 20 jam dalam sehari.

Baca Juga: Kapan Kronologi Kematian Editor Metro TV Terang-benderang? Polisi Masih Rangkai Keterangan Sasksi!

Pada awal merasakan Sleeping Beauty Syndrome, seseorang akan merasakan kantuk yang luar biasa dan akan tidur hampir sepanjang malam (hipersomnensi). Mereka hanya akan bangun ketika makan dan pergi ke kamar mandi.

Hal itu akan berulang terus menerus berhari hari, berminggu minggu, bahkan berbulan bulan. Akibatnya seorang penderita syndrome ini tidak akan bisa melakukan kegiatan sehari hari secara normal, misalnya bekerja dan sekolah.

Sleeping Beauty Syndrome bisa datang dan pergi selama periode waktu yang panjang, selama 10 tahun. Sebagian orang yang mengalami syndrome ini mengaku tidak mudah fokus dan merasa sangat sensitif pada kebisingan dan cahaya.

Baca Juga: Waktu Berputar, Tahun 1998 Jokowi Jadi Panitia Seminar Ekonomi, Saat Itu Narasumbernya Sri Mulyani

Gejala yang mungkin muncul pada penderita Sleeping Beauty Syndrome antara lain

- Halusinasi

- Disorientasi

- Sensitif

- Kekanak-kanakan

- Kenaikan nafsu makan

- Lebih bergairah dalam kehidupan seks.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah