Perubahan gaya hidup, seperti berolahraga, mengurangi natrium dalam diet, mengelola stres dan menurunkan berat badan, dapat meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu cara untuk menghindari gagal jantung adalah dengan mencegah dan mengendalikan kondisi yang menyebabkan gagal jantung, seperti penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, dan diabetes atau obesitas.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok, Rabu 16 Juni 2021: Lengkap Bahas Soal Asmara, Karier hingga Kesehatan
Gejala
Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau kondisi Anda mungkin mulai tiba-tiba (akut), yang termasuk kemungkinan tanda dan gejala gagal jantung adalah:
- Kelelahan
- Sesak napas (dyspnea) saat memaksakan diri atau saat Anda berbaring
- Pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan kaki, dan kaki Anda
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Batuk terus-menerus atau mengi dengan dahak berwarna putih atau merah muda
- Berkurangnya kemampuan untuk berolahraga
- Kenaikan berat badan yang sangat cepat dari retensi cairan
- Meningkatnya kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari
- Pembengkakan perut Anda (asites)
- Kurang nafsu makan dan mual
- Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kewaspadaan
- Sesak napas parah secara tiba-tiba dan batuk lendir merah muda berbusa
- Nyeri dada jika gagal jantung Anda disebabkan oleh serangan jantung
Baca Juga: Episode Pertama At A Distance Spring Is Green Raih Rating yang Cukup Tinggi dari Penonton
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda merasa mengalami tanda atau gejala gagal jantung, segera temui dokter Anda.
Carilah perawatan darurat jika Anda mengalami salah satu dari berikut ini:
- Nyeri dada
- Pingsan atau lemas yang sangat parah
- Detak jantung cepat atau tidak teratur yang berhubungan dengan sesak napas, nyeri dada, atau pingsan
- Tiba-tiba mengalami sesak napas parah dan batuk lendir merah muda berbusa