Menurutnya, fonomena ini seharunya menjadi aneh, utamanya bagi dirinya. Namun kalau masyarakat tidak merasa aneh, berarti dirinya yang merasa aneh dengan foto tersebut.
"Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," ujar dia.
Baca Juga: Gereja Katedral di Prancis Terbakar Hebat Diduga Sengaja Disulut Orang, Peninggalan Abad 17 Hancur
Mengakhiri pandangannya, Anji pun menegaskan, kepercayaannya terhadap pandemi Covid-19. Hanya saja, dia meyakini Covid-19 tidak semengerikan yang ada dalam bayangan masyarakat pada umumnya.
"Saya percaya Covid-19 itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa Covid-19 semengerikan itu," imbuh dia lagi.
"Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil," ujarnya.
Baca Juga: Tinggal Tunggu Hasil Forensik, Polisi Segera Umumkan Misteri Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo
Banyak yang mengkritik pernyataan Anji soal COVID-19 yang tidak mengerikan. Ada juga yang menyinggung kenapa Anji mempertanyakan kerja fotografer jurnalistik.
"Kalo Anji bisa membuat statement (cenderung sotoy) yg mempertanyakan sistem kerja di dunia foto jurnalistik, berarti siapa pun juga bisa membuat statement sotoy ttg sistem rekaman dunia musik ya, khususnya lagu-lagu doi," kata warganet.
"I do realize some people insists that Covid19 is unreal, not scary, just a regular influenza & not even deadly. Its ok. Its their opinion. But if you express your groundless opinion to millions of your follower, that's misleading. Anji shud keep the opinion for his and him only," tulis warganet lain.***