Pencairan BLT Diubah Jadi Elektorik, Pengamat Minta Mensos Risma Perhatikan Hal Ini

24 Desember 2020, 11:12 WIB
Ilustrasi BLT. /PRFM

  PR BOGOR - Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum lama ini melantik Tri Rismaharini jadi Menteri Sosial (Mensos).

Setelah resmi menjabat sebagai Mensos RI, Tri Rismaharini sudah mempunyai beberapa program yang diusung untuk membangun kesejahteraan sosial di Indonesia.

Salah satu program yang kini tengah dipersiapkan yakni terkait bantuan sosial (bansos).

Tri Rismaharini mengaku akan melakukan perbaikan data penerima bansos, terutama terkait data kependudukan di wilayah masing-masing, sehingga nantinya bansos yang diberikan pemerintah tepat sasaran.

Baca Juga: Ji Chang Wook dan Kim Ji Won Terlibat Cinta Lokasi? Ini Kata sang Sutradara, Lovestruck in The City

Diberitakan sebelumnya, Risma menekankan bahwa Bansos harus mulai disalurkan pada minggu pertama Januari 2021 mendatang.

“Minggu pertama harus bisa keluar. Minggu pertama bulan Januari untuk 2021 bisa tersampaikan ke penerima bantuan," tutur Risma.

Namun tak hanya akan memperbaiki data penerima bansos, Risma juga berencana akan menghapus skema pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan diganti dengan transfer atau elektronik.

Diberitakan sebelumnya PRFM News dalam artikel yang berjudul "Risma Berencana Hapus BLT Jadi Transfer, Pengamat Ingatkan Jangan Sampai Muncul Calo Baru", penghapusan mekanisme tersebut bertujuan agar penyaluran lebih transparan dan efektif.

Baca Juga: 2 Lagu yang Bisa Dinyanyikan di Natal 2020, Lengkap Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesianya

Namun, Risma diingatkan jangan sampai kebijakan baru tersebut malah memunculkan oknum atau calo-calo baru dengan dalih menjadi perantara penyaluran bagi masyarakat.

Celah itu bisa saja muncul bagi penerima bantuan yang berada di pelosok daerah yang tidak memiliki rekening dan sulit terjangkau oleh bank atau kantor pos.

"Itu persoalan yang saya kira harus dibereskan dulu oleh Bu Risma, mekanismenya, jangan sampai ada muncul calo-calo pengurusan, pencairan, ini kan sama saja akan jadi masalah," ujar Pengamat Sosial dari FISIP Unpad, Ari Ganjar Herdiansyah saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 23 Desember 2020.

Baca Juga: KABAR POPULER HARI INI: Kabar Gus Yaqut Duta Syahwat hingga Komentar Refly Harun Soal Sandiaga Uno

Menurutnya, masyarakat yang tinggal di daerah pelosok berpotensi menerima bantuan dalam bentuk tunai karena sulitnya akses. Oleh karena itu Risma diminta mempelajari kajian-kajian soal bantuan sosial (bansos).

"Terkait kebocoran itu, selama itu cair dan tidak langsung sampai (masyarakat) itu bisa saja, tapi bukan oleh mekanisme internal di bank atau pos. Tapi itu ada oknum yang memperantarai," katanya.

Selain itu, ia mengungkapkan, ide mengubah BLT menjadi transfer sebenarnya bukan hal baru.

Baca Juga: Risma Baru Dilantik Jadi Medsos, Ulil Abshar Langsung Kirim Sindiran Menohok

Sebelumnya usulan seperti itu juga sempat muncul, tapi permasalahannya tetap sama yakni tidak semua masyarakat menengah ke bawah memiliki nomor rekening.

"Ini bukan usul yang baru, usul ini pernah dilontarkan tapi permasalahannya tidak semua masyarakat terutama menengah ke bawah ini punya no rekening," ujar Ari.***(Rizky Perdana/PRFM News)

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler