PEMBRITA BOGOR - Dalam beberapa waktu terakhir, unggahan di media sosial mengenai kondisi kesehatan calon presiden Prabowo Subianto telah menjadi perbincangan hangat. Dikabarkan, Prabowo gagal jadi capres karena punya riwayat stroke.
Pada unggahan salah satu akun di platform X, Prabowo dihadapkan pada serangkaian tuduhan, mulai dari riwayat stroke hingga cuci otak.
“Eyang Prabowo udah sepuh, penyakitnya rombongan, klu terjadi apa2 wakilnya ga memenuhi syarat, hanya bisa awokwokwok aja, terlalu beresiko untuk bangsa sebesar ini, mending pilih yg lain, aman #OrdeBaruReborn," ucap salah satu akun di platform X.
Baca Juga: Fatwa MUI: Haram Hukumnya Belanja Produk Pendukung Penjajah Israel
Namun, apakah isu-isu ini dapat dipertanggungjawabkan?
Berikut penjelasan lengkap soal isu Prabowo gagal jadi capres karena punya riwayat stroke.
Cek Fakta: Benarkah Prabowo Gagal Jadi Capres Karena Riwayat Penyakit?
Prabowo sebagai calon presiden Koalisi Indonesia Maju memang merupakan kandidat tertua dalam Pilpres 2024 dengan usia 72 tahun. Isu seputar usia dan kesehatan pun tak terelakkan.
Baca Juga: Singgung Putusan MK, Mahfud Ungkap Negara Hancur Jika Hukum Dibuat Tipu-tipu
Isu bahwa Prabowo pernah mengalami stroke sebanyak dua kali menjadi perdebatan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Dalam pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Darat, Budisatrio menyatakan bahwa Prabowo dan Gibran memiliki jasmani sehat.
Budisatrio juga menekankan bahwa Prabowo rajin berolahraga dan mengonsumsi minuman tradisional, yang berkontribusi pada kesehatannya. Bantahan ini menciptakan keraguan terhadap narasi negatif seputar kesehatan Prabowo.
Baca Juga: Hasto Singgung Kampanye Cak Imin di UMJ: Boleh, Asal Jangan Ikut-ikutan Ubah Aturan di MK
Tanggapan Prabowo Soal Riwayat Penyakitnya
Prabowo mengakui pernah menjadi pasien Dr. Terawan Agus Putranto, Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Dalam tiga kali terapi, Prabowo berhasil mengatasi masalah vertigonya, tetapi kabar metode "cuci otak" yang dipraktikkan oleh Dr. Terawan menjadi sorotan.
Dr. Terawan, yang dikenal karena memperkenalkan metode "cuci otak" untuk mengatasi stroke, dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena kontroversi terkait metodenya.
Meskipun Prabowo menyatakan keterkejutan dan dukungannya pada Dr. Terawan, metode tersebut tetap menjadi titik kontroversi.
Baca Juga: Diisukan Masuk Gerbong Relawan Prabowo-Gibran, Bobby Nasution Dipanggil PDIP
Prabowo merasa prihatin atas pemberhentian Dr. Terawan dari IDI. Ia tidak ingin mencampuri urusan IDI, Prabowo menganggap Dr. Terawan sebagai putra bangsa yang luar biasa dan telah membantu banyak orang.
Dengan demikian, narasi negatif seputar kesehatan Prabowo Subianto perlu diperiksa dengan cermat. Bantahan dari pihak terkait dan fakta-fakta terkini menunjukkan bahwa isu-isu ini tidak bisa dicerna begitu saja tanpa pembenaran yang jelas.***