Termasuk Dimuliakan Allah SWT, Umat Islam Jangan Khilaf, Hindari 3 Larangan di Bulan Muharram

- 20 Agustus 2020, 04:10 WIB
Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1442 H. (Foto: almanac)
Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1442 H. (Foto: almanac) /

PR BOGOR – Selain karena keutamaannya, bagi umat Islam, Bulan Muharram menjadi salah satu bulan istimewa dengan berbagai macam perayaan saat menyambut kedatangannya.

Melihat bagaimana kedudukannya, kita perlu memperhatikan larangan di bulan Muharram yang ditetapkan Allah SWT.

Bulan haram yakni bulan yang dimuliakan dalam Islam. Keempat bulan Haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Baca Juga: Heboh Baju Adat China Tercetak di Uang Nominal Rp75.000, Begini Penjelasan Pihak Bank Indonesia

Rasulullah SAW bersabda: "Dalam satu tahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajabnya Mudhar yang berada di antara Jumada dan Sya’ban." (HR.Bukhari).

Selain hadist dari Abu Bakrah tersebut, ada juga hadist yang diriwayatkan Imam Muslim.

Dalam hadist itu, Rasulullah bersabda: "Waktu berputar sebagaimana keadaannya semula ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan suci. Tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan satu bulan lagi adalah Rajab yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban." (HR.Muslim).

Baca Juga: Klinik Aborsi di Raden Saleh Jakarta Pusat Bakar Janin, Agar Tidak Bau Dimodifikasi Seperti Cerobong

Masyarakat Quraisy sudah memuliakan bulan Haram sejak lama, sebelum kehadiran Rasulullah SAW. Mereka mengenali bulan Haram saat dimana mereka tidak boleh terjadi peperangan, terutama ketika hari asyura.

Artikel ini telah tayang di Mantrasukabumi.com dengan judul 'Tak Banyak yang Tau, Berikut 3 Larangan di Bulan Muharram, Simak Penjelasannya'.

Dalam riwayat Imam Bukhari, Aisyah ra menuturkan, "Dulu hari Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah juga mempuasainya.
Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya."

Allah berfirman: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS.At Taubah: 36).

Baca Juga: Dubes Palestina di Indonesia Tampak Hadiri Deklarasi KAMI, Disangka Bagian dari Acara HUT ke-75 RI

Dari ayat tersebut, kita bisa melihat, larangan di bulan Muharram yang paling utama ialah menganiaya diri sendiri.

Bahkan sebagian ulama berpendapat, maksudnya adalah dilarang memulai peperangan. Sedangkan ulama lainnya menjelaskan, kita dilarang berbuat dosa dan maksiat di bulan Haram.

Dirangkum dari Mantrasukabumi.com, berikut pekerjaan yang diarangan pada bulan Muharram:

Baca Juga: Viral Ribuan Warga Wuhan Tiongkok Hadiri Pesta Air, Padahal Negara Lain Masih Berjuang Lawan Corona

1. Berperang dan Membunuh

Di Bulan Muharram kita dilarang berperang. Para ulama kemudian merinci, kita tidak boleh menjadi pihak yang memulai peperangan.

Peperangan bukan hanya berarti mengangkat senjata, membunuh, dan memerangi orang yang dianggap zalim, berperang juga bisa diartikan berselisih.

Dengan demikian, kita hendaknya menjaga diri agar tidak terlibat perselisihan dengan orang lain di bulan Muharram dan bulan Haram lainn.

Baca Juga: Uang Pecahan Khusus Kemerdekaan ke-75 RI Rp75.000 Dijual dengan Harga Melambung di Marketplace

Apalagi jika terlibat dalam pertengkaran yang tidak ada manfaatnya.

2. Menzalimi Orang Lain

Larangan di bulan Muharram yang lain adalah melakukan kezaliman kepada orang lain. Zalim terhadap orang lain tidak selalu berarti membunuh atau melukai.

Zalim juga bisa berupa mengambil hak orang lain, melontarkan kata-kata tidak terpuji bagi orang lain, memfitnah, dan sebagainya.

Baca Juga: Refleksi di Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Perbanyak Lantunkan Sholawat Atas Nabi Muhammad SAW

3. Bermaksiat

Selain dilarang berbuat zalim kepada orang lain, para ulama juga melarang kita untuk berbuat zalim kepada diri sendiri.

Maksud dari berbuat zalim pada diri sendiri yakni melakukan dosa dan maksiat yang akhirnya membuat kita mendapat dampak buruk.

Dampak buruk atau balasan dosa akibat zalim pada diri sendiri bisa terjadi di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga: Siti Masfufah Wardah Bocah SD di Probolinggo Sempat Alami Mati Suri, Keluarga dan Tetangga Kaget

Rasulullah SAW bersabda: "Tahukah kalian dengan kezaliman, karena sesungguhnya kezaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat." (HR.Muslim).

Contoh maksiat yang harus dihindari di bulan Muharram dan bulan Haram yang lain adalah meninggalkan salat, memakan harta haram, berzina, minum minuman keras, berdusta, hingga menggibah.

Semuanya merupakan perbuatan buruk yang mendatangkan dosa bagi kita. Karena itu, para ulama menganjurkan agar selalu bertaubat, terutama di bulan Muharram dan bulan Haram lainnya.

Baca Juga: Libur Panjang, Pemerintah Tetapkan 21 Agustus Cuti Bersama Sambut Tahun Baru Islam 1442 Hijriah

Taubat menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram, karena bisa jadi kita melakukan perbuatan maksiat di bulan Haram ini.

Sebagai manusia biasa, kita sangat membutuhkan ampunan dari Allah agar tidak mendapat dosa berlipat ganda akibat bermaksiat di bulan Muharram, baik sengaja maupun tidak sengaja. Semoga bermanfaat.***(Dea Pitriyani/Mantra Sukabumi/PRMN)

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah