Isu Keamanan Data Pengguna, Google Larang Penggunaan Aplikasi Zoom

12 April 2020, 12:35 WIB
ILUSTRASI kejahatan siber* /PETE LINFORTH/PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan pemerintah tentunya menjadikan seluruh aktivitas masyarakat menjadi dibatasi.

Karena itu, pemanfaatan teknologi untuk memudahkan masyarakat baik untuk keperluan pekerjaan, maupun kegiatan belajar mengajar meningkat dan intens.

Baru-baru ini muncul sebuah aplikasi dengan nama Zoom yang bisa memudahkan masyarakat dalam melakukan tatap muka dua arah serta memungkinkan untuk diakses oleh 100 orang sekaligus dalam 1 sesi pertemuan virtual.

Baca Juga: Hati-Hati, Alat Cukur Rambut Bisa Menjadi Media Penularan COVID-19

Seiring berjalannya waktu, penggunaan Zoom menuai kontroversi.

Isu keamanan pengguna menjadi ramai diperbicangkan karena Zoom disebut bisa membuat data pengguna diakses orang lain.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Vocket, Google telah melarang penggunaan Zoom bagi perusahaan dan pelajar, karena berisiko bisa membocorkan data pribadi penggunanya.

Baca Juga: Disdik Jawa Barat Perpanjang Masa Belajar di Rumah Imbas COVID-19

Sebagian pengguna iPhone dan iPad kini tengah menjadi target Zoom yang bisa menjual data pribadi mereka kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna.

Pihak ketiga bisa dengan mudah mengakses kondisi yang direkam melalui kamera dan mikrofon pengguna dikarenakan Zoom termasuk aplikasi dengan tingkat keamanan yang rendah.

Selain Google, SpaceX sudah terlebih dahulu menyatakan hal tersebut. Tujuannya adalah untuk menjaga data pribadi pengguna dari kemungkinan-kemungkinan buruk.

Sumber artikel dari bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Google Resmi Larang Pemakaian Pemakaian Zoom, Pengguna Harus Pahami Bahayanya"

Selama mewabahnya COVID-19, pengguna aplikasi Zoom melonjak drastis dari 10 juta menjadi 200 juta pengguna.

Setelah kontroversi beredar, sebagian pengguna beralih dari Zoom demi menghindari kebocoran data pribadi mereka.

Tim peneliti asal Taiwan menemukan kejanggalan terkait adanya lalu lintas komunikasi dari Zoom yang dikirim melalui Beijing sedangkan penggunanya tengah berada di Amerika Utara.

Baca Juga: Suara Dentuman Efek Meletusnya Anak Krakatau? Simak Penjelasannya

Taiwan secara resmi melarang keras penggunaan Zoom oleh seluruh warganya terutama perusahaan dan instansi pemerintahan.

Sebelumnya pemerintah Jerman sempat membatasi penggunaan aplikasi Zoom terkait isu keamanan data penggunanya.

Merespon kejadian yang ada, Zoom berjanji akan meningkatkan fitur keamanan dan privasi bagi seluruh penggunanya.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan

Tags

Terkini

Terpopuler