Penjelasan Ciri-ciri Umum Cerita Fantasi, Menggunakan Berbagai Latar Bersifat Fiksi

- 30 Januari 2023, 12:39 WIB
Ilustrasi gambar - Simak ciri-ciri umum cerita fantasi, pembahasan Bahasa Indonesia kelas 7 SMP modul Menulis Cerita Fantasi oleh Yuyun Yunia.
Ilustrasi gambar - Simak ciri-ciri umum cerita fantasi, pembahasan Bahasa Indonesia kelas 7 SMP modul Menulis Cerita Fantasi oleh Yuyun Yunia. /David Mark/Pixabay
  • Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari.
  • Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasannya sendiri.
  • Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu.
  • Misalnya, tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya).
  • Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

Baca Juga: Main Petak Umpet di Kontainer Pelabuhan, Bocah Ini Malah Terbawa ke Luar Negeri

4. Tokoh unik

  • Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.
  • Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu.
  • Tokoh juga bisa mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari.
  • Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu.
  • Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik).
  • Baca Juga: Rumor HyunA dan Dawn Balikan Kembali Berembus, Disebut Sering Temani Jadwal Satu Sama Lain

5. Bersifat fiksi

  • Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata).
  • Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
  • Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasil observasi penulis terhadap komodo dan Pulau Komodo.
  • Tokoh dan latar difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata.
  • Demikian juga Djoko Lelono memberi fantasi pada fakta Kota Wlingi (Blitar), zaman Belanda, Gunung Kelud.

6. Bahasa

  • Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol.
  • Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Baca Juga: Polisi Pastikan Tak Tutup-tutupi Kasus Dugaan Tabrak Lari Mahasiswi di Cianjur

Ciri kebahasaan pada cerita fantasi

A) Menggunakan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, dia, mereka, Rina, Dani).

B) Menggunakan kata yang mencerap panca indra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana).

C) Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

D) Menggunakan kata sambung/konjungsi penanda urutan waktu.

E) Menggunakan kata/ungkapan keterkejutan(tiba-tiba, tanpa diduga).

Halaman:

Editor: Ina Yatul Istikomah

Sumber: BSE Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x