Simak Sejarah Singkat dan Tema Hari Ibu yang Diperingati Hari Ini, 22 Desember 2020

- 22 Desember 2020, 06:58 WIB
Ilustrasi hari ibu.
Ilustrasi hari ibu. /Pixabay

PR BOGOR- Setiap tahun masyarakat Indonesia selalu memperingatkan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.

Tetapi tak jarang masih ada sebagian orang yang belum tahu sejarah Hari Ibu dan dari mana Hari Ibu tersebut mulai dicetuskan.

Sebagaimana dikutip PR Bogor dari berbagai sumber, berikut ini sejarah Hari Ibu 2020.

Baca Juga: 5 Film Indonesia Terbaik yang Bisa Ditonton di Hari Ibu 2020, Salah Satunya 'Aku Ingin Ibu Pulang'

Saat itu pada tanggal 22 sampai dengan 25 Desember 1928 di Kota Yogyakarta, ada beberapa pejuang wanita Indonesia yang asalnya dari Pulau Jawa serta Pulau Sumatera.

Yang mana wanita-wanita hebat tersebut berkumpul bersama untuk mengadakan sebuah Konggres Perempuan Indonesia yang pertama (I).

Konggres Perempuan Indonesia yang pertama itu, diadakan langsung di gedung yang bernama Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, DI Yogyakarta.

Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto itulah yang menjadi saksi bersama tentang bagaimana sejarah berkumpulnya sebanyak 30 organisasi perempuan Indonesia dari sebanyak 12 kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Resep Masakan yang Mudah, Praktis, dan Enak Spesial Rayakan Hari Ibu 2020

Yang kemudian mereka-merekalah yang melahirkan terbentuknya sebuah Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai nama Kongres Wanita Indonesia atau Kowani.

Jika Anda pernah mendengar tentang sejarah, sebenarnya organisasi perempuan sudah ada sejak tahun 1912.

Yang mana para pejuang-pejuang wanita pada abad ke 19 tersebut, ada tokoh M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, RA Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lainny yang secara tidak langsung telah merintis organisasi perempuan melalui gerakan-gerakan perjuangan.

Baca Juga: Jangan Bingung, 20 Kalimat Ucapan Terbaik untuk Hari Ibu 2020, Cocok Banget Jadi Caption Medsos

Kemudian para tokoh-tokoh tersebut lah yang menjadi latar belakang dan juga tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia, serta adanya tokoh-tokoh tersebut dapat memotivasi para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara.

Yang pada saat itu para perempuan dari berbagai Pulau Jawa dan Sumatera berkumpul bersama untuk dapat menyatukan berbagai pikiran serta semangat berjuang untuk dapat menuju kemerdekaan serta perbaikan nasib bagi kaum perempuan itu sendiri.

Dalam Kongres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda utama untuk dibahas, yakni mengenai persatuan perempuan Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan.

Kemudian membahas soal peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, serta berbagai bahasan lainya.

Baca Juga: 4 Puisi Bertema Ibu yang Sederhana dan Getarkan Jiwa, Bisa Jadi Hadiah Berkesan untuk Hari Ibu 2020

Selanjutnya dalam Kongres Perempuan Indonesia I tersebut, banyak sekali hal besar yang diagendakan bersama, tetapi tanpa mengangkat adanya masalah kesetaraan gender.

Kemudian para pejuang perempuan itu menuangkan pemikiran kritis dan upaya-upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan.

Pada Juli 1935 dilaksanakan kembali untuk Kongres Perempuan Indonesia II.

Dalam konggres ini juga dibentuk sebuah badan yang bernama BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf), serta dibahas juga tentang menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.

Selanjutnya penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri baru diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.

Baca Juga: Peringati Hari Ibu 2020, Berikut Rekomendasi Bacaan Kumpulan Puisi Tema Ibu yang Menyentuh Hati 

Serta puncak kemeriahan peringatan Hari Ibu yakni pada peringatan yang ke-25 pada tahun 1953.

Pada saat itu sebanyak kurang lebih 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai dengan Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah dan juga suka cita.

Tetapi, untuk secara resmi sendiri telah ditetap tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, saat Presiden Soekarno mengeluaran Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959.

Yang mana sejak saat itu mulai ditetap sebagai hari Ibu Nasional pada tanggal 22 Desember.

Pada awalnya juga peringatan Hari Ibu ini diperingkatkan untuk mengenang semangat serta perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Chelsea vs West United Ham di Mola TV: Kami Berusaha Kembali ke Jalur Kemenangan

Selanjutnya misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.

Salah satu contoh saat peringatan 25 tahun Hari Ibu Di Solo, dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya digunakan untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan.

Kemudian panitia Hari Ibu Solo juga biasanya mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok.

Pada peringatan Hari Ibu tahun 1950 an, dirayakan dengan mengadakan pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Baca Juga: Soal Dugaan Kasus Korupsi Gibran Rakabuming, KPK: Semua Itu Info, KPK Tetap Lakukan Proses Hukum...

Serta ada satu sejarah penting yang tidak bisa kita lupakan adalah diangkat seorang perempuan menjadi menteri, yaitu Ibu Maria Ulfah yang pada tahun 1950 diangkat sebagai Menteri Sosial yang pertama oleh Presiden Soekarno.

Kemudian saat kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan untuk dibuat sebuah monumen, dan pada tahun berikutnya dibangunlah Balai Srikandi.

Ketua Kongres pertama Ibu Sukanto melakukan peletakkan batu pertama pembangunan tersebut, dan pada tahun 1956 diresmikan Balai Srikandi oleh menteri Maria Ulfah.

Yang akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen Balai Srikandi menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Baca Juga: Malam Ini Terjadi Fenomena Langka! Cepat Matikan Lampu dan Lihat Konjungsi Agung Jupiter Saturnus

Kiprah kaum perempuan sebelum kemerdekaan Indonesia adalah Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri.

Hingga pada tahun 1973 Kowani berhasil menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW) yang berperan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa.

Hari Ibu tahun ini walau dalam keadaan pandemi Covid-19, kita masih memperingkatkan dirumah saja.

Dapat Anda ketahui Tema hari ibu tahun ini bertema Perempuan Berdaya Indonesia Maju.

Yang harapannya setelah masa pandemi Perempuan Indonesia dapat memjaukan Indonesja yang lebih baik.

Selamat hari ibu untuk kaum ibu di seluruh Indonesia. ***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah