BPBD Sumbar Sebut Bila Megathrust Mentawai Patah, Padang Bakal Digulung Tsunami Setinggi 6-10 Meter

- 13 November 2020, 21:31 WIB
Ilustrasi datangnya tsunami besar setinggi 20 meter
Ilustrasi datangnya tsunami besar setinggi 20 meter /kartika mahayadnya/istimewa

PR BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan bakal ada gempa besar di wilayah Padang.

BPBD menyatakan, prediksi para ahli menyebutkan jika terjadi patahan Megathrust Mentawai, maka akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo yang selanjutnya diikuti oleh tsunami di Kota Padang.

Dari gempa yang berkekuatan 8,9 magnitudo itu akan disusul dengan peristiwa tsunami selang waktu 20-30 menit kemudian.

Baca Juga: Sebut Bahaya Miras Jadi Pintu Masuk HIV AIDS, MUI Dukung Penuh Penetapan RUU Minuman Beralkohol

Baca Juga: Gabung Chelsea Awal Musim Ini, Kai Havertz Sebut Raih Gelar Bersama The Blues Lebih Berharga Dibandi

Baca Juga: Kedapatan Konsumsi Narkoba Jenis Sabu, Begini Kronologi Syaima Salsabila Akhirnya Diborgol Polisi

Ahli memprediksi tsunami akibat gempa itu bakal terjadi setinggi 6-10 meter dengan jarak hingga 2,5 meter.

Syahrazad menyampaikan hal ini pada diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Provinsi Sumbar sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat 13 November 2020.

Namun, tidak bisa disebutkan, kapan gempa besar ini akan terjadi di Kota Padang. Meski begitu, pihak Pemda dengan perangkatnya telah mengantisipasi menyelamatkan 1,3 juta penduduk di Kota Padang dan sekitarnya.

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Sumbar, Syahrazad Jamil sebagaimana melansir Pojoknews.com dalam artikel berjudul 'Padang Bakal Diguncang Gempa Besar dan Tsunami Tinggi Jika Terjadi Patahan Megathrust di Mentawai', Jumat, 13 November 2020.

Baca Juga: Soal Perpanjangan Kontrak Lautaro Martinez di Inter Milan, Sang Agen Enggan Komentar Banyak

Baca Juga: Hari Ini Tiongkok Baru Ucapkan Selamat atas Kemenangan Presiden Terpilih AS Joe Biden

Baca Juga: Motif Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel Menaikkan Follower, Pelaku Juga MauI kut Give Away

Dikatakannya, dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," kata Syahrazad.

Sebagaimana diketahui, disebutkan, Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Untuk mewaspadai kemungkinan terburuk tersebut, Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Government Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca Juga: Jusuf Kalla Singgung Toleransi di Papua Barat, Sebut Masjid Bukan hanya Tempat Ibadah Salat

Baca Juga: Mengenal Calon Menantu Habib Rizieq Shihab, Irfan Alaydrus yang Mempersunting Syarifah Najwa Shihab

Baca Juga: AS Roma Usahakan Gaet Stephan El Shaarawy, Diperkirakan Tiba Januari Mendatang

Pemerintah Sumbar, lanjut dia, juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Tidak hanya itu, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

Baca Juga: 57.000 Hektare Hutan Papua Diduga Dibakar Sejak 2011-2016, Luas Itu Setara dengan Kota Seoul Korsel

Baca Juga: Sindir Pedas Habib Rizieq, Politisi Partai Nasdem: Masa Dia Lebih Benar, Hanya Segelintir Orang

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa tahun 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya.***(Amir Hamzah/Pojok News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: pojoknews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah