Network
PR BOGOR - Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron pascainsiden pemenggalan dan penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW oleh salah satu media di negaranya terus berbuntut panjang.
Kecaman dan boikot terus terjadi di negara-negara yang mayoritas merupakan orang Islam.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk reaksi lantaran dinilai melukai Muslim di dunia, tidak terkecuali di Indnonesia.
Baca Juga: Reaksi Pimpinan Dunia dari Emmanuel Macron hingga Erdogan dan Putin atas Serangan ISIS di Wina
Emmanuel Macron menyebut, kecaman itu hanya merupakan buntut dari kesalahpahaman mengenai pertanyaannya sebelumnya yang menyebut 'Islam Krisis'.
Dia mengatakan, Prancis bahkan sama sekali tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan. Negaranya bahkan akan terus membela kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW yang memang dilarang dalam agama Islam.
Tetapi dia menekankan bahwa tidak berarti dia atau para pejabatnya mendukung kartun-kartun itu.
Baca Juga: Mau Umrah saat Pandemi Covid-19? Siap-Siap Biaya Tambahan yang harus Dibayar, Sudah Dibahas Kemenag
Kartun yang oleh Muslim dianggap menghujat, atau bahwa Prancis sama sekali tidak antimuslim.
