Peristiwa itu diakuinya terjadi saat meliput demonstran yang ditangkap dan dipukul di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Aksi Menolak UU Cipta Kerja Masih Berlanjut, Dikabarkan Besok PA 212 Bakal Turun
Sayangnya, saat itu, Tohirin tak memotret atau merekam perlakuan itu. Namun polisi tak percaya kesaksiannya, lantas merampas dan memeriksa galeri ponselnya.
Polisi lantas marah melihat Tohirin melihat aparat memiting demonstrans. Alhasil, smartphone miliknya dihancurkan berikut data-data untuk kebutuhan redaksionalnya.
“Saya diinterogasi, dimarahi. Beberapa kali kepala saya dipukul, beruntung saya pakai helm,” kata Thohirin, yang mengklaim telah menunjukkan kartu pers dan rompi bertuliskan ‘Pers’ miliknya ke aparat, sebagaimana melansir siaran pers LBH, Jumat, 9 Oktober 2020.
Baca Juga: Sempat Viral Situs Daftar Kartu Prakerja Palsu, Menaker Ida Imbau Korban Lapor Polisi
Selain itu, jurnalis dari merahputih.com, Ponco Sulaksono menjadi sasaran amukan polisi. Dia sempat hilang selama beberapa jam sebelum akhirnya diketahui bahwa dirinya dibekuk aparat kepolisian.
Ponco Sulaksono ditahan di Polda Metro Jaya. Jurnalis Radar Depok, Adi sempat merekam momen dimana Ponco Sulaksono keluar dari mobil tahanan, Aldi terlibat adu mulut dengan aparat, sialnya dia juga turut diciduk.***