Gaduh Polemik Film G30S PKI, Pengamat Bilang PKI Tak Mudah Bangkit Lagi di Indonesia Bila Saja. . .

- 28 September 2020, 20:29 WIB
Sejarah G30S PKI.
Sejarah G30S PKI. /mamikos.com


PR BOGOR - Masyarakat tidak perlu meminta izin kepada otorits untuk menonton film Gerakan 30 September 2020 Partai Komunis Indonesia (G30S PKI), yang terpenting televisi nasional memutar kembali film tersebut.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Senin 28 September 2020.

Pernyataan Pangi Syarwi Chaniago disampaikan menyusul adanya polemik pemutaran film G30S PKI yang menceritakan sejarah kekejaman PKI pada masanya. Terlebih, isu ini seara sengaja diangkat Mantan Panglima TNI sekaligus Deklarator Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Meski Nobar Dilarang Polisi, Fadli Zon Anjurkan Masyarakat Menonton Film G30S PKI, Ceritanya Bagus

"Karena kita bangsa yang besar jangan gampang melupakan sejarah," tutur Pangi.

Menurut Pangi, PKI tidak akan mudah bangkit di tengah masyarakat bila saja nilai-nilai Pancasila tetap digaungkan dan dipegang teguh.

"Sebenarnya jika kita masih konsisten menjaga Pancasila, selama itu juga ruang gerak untuk kebangkitan PKI sulit menapak di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Deklarasi KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Keberuntungan Bagi Gatot Nurmantyo, Namanya Bakal Naik

Namun, karena memang ada gejala, ketika Pancasila mau kembali direvisi, diotak-atik lewat Trisila dan Ekasila, dan ada dugaan Pancasila mau diubah, itu mungkin dianggap bagian dari indikasi atau gejala kebangkitan PKI.

"Sebab kalau Pancasila berhasil di-edit, maka bisa disimpulkan bahwa kebangkitan PKI bukanlah hantu tapi riil gerakan itu ada," ujarnya.

Di sisi lain, Pangi menyebut, menyoali klaim Gatot Nurmantyo yang dipecat karena meminta TNI menonton film G30S PKI bisa juga karena adanya asumsi liar, selain mantan Panglima TNI itu tidak disukai PKI.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tuding Pendemo Acara KAMI di Surabaya Bayaran: Maklum Ekonomi Tengah Susah Begini

"Mungkin karena manuver Gatot Nurmantyo yang terlalu agresif, sehingga pada waktu itu Jokowi merasa terancam, bisa menganggu langkah beliau untuk menjadi presiden periode kedua," katanya.

Pemutaran film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) selalu menjadi polemik dan ramai diperdeabtkan publik, utamanya ketika memamsuki September.

Publik tampaknya terkekang dalam dua pendapat yang berbeda, ada yang setuju, ada pulan yang menolak film yang diproduksi di era orde baru itu.

Baca Juga: Musim Hujan saat Pandemi Covid-19 Banjir dan Banjir Bandang Mengancam, Virus Corona Mudah Tersebar?

Mereka yang setuju, film G30S PKI itu dianggap menjadi alaram kekejaman PKI terhadap enam jenderal yang diculik.

Semenatara bagi mereka yang menolak, mereka meyakini film yang berhasil meraih piala Festival Film Indonesia (FFI) kategori Skenario Terbaik itu dianggap propaganda untuk membelokkan sejarah oleh Presiden Soeharto pada masanya.

September 2020 ini, perdebatan juga terjadi di kalangan masyarakat. Bahkan sejumlah televisi swasta bakal menayangkan film G30S PKI.***

 
 
 
 
 

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x