KPU Gelar Konferensi Pers Bahas Masalah Sirekap: Kami Akui Ada 1.223 TPS Salah Data untuk Pilpres 2024

- 19 Februari 2024, 21:00 WIB
Betty Epsilon Idroos (tengah), salah satu komisioner KPU RI menjelaskan permasalahan di Sirekap mobile maupun website.
Betty Epsilon Idroos (tengah), salah satu komisioner KPU RI menjelaskan permasalahan di Sirekap mobile maupun website. /Foto: PR Bogor/Rizky Suryana

PEMBRITA BOGOR - KPU menggelar konferensi pers mengenai permasalahan aplikasi Sirekap di Media Center Gedung KPU, Senin, 19 Februari 2024. Konferensi pers ini digelar untuk merespons berbagai masalah pada aplikasi ini yang memengaruhi hasil perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024.

Betty Epsilon Idroos, salah satu komisioner KPU menyatakan bahwa Sirekap KPU untuk perhitungan suara di tingkat kecamatan kini sedang ditangguhkan, usai terjadi error saat banyak petugas mengunggah form C hasil dalam aplikasi sejak Minggu, 18 Februari 2024.

"Walau Sirekap ditangguhkan, sifatnya aplikasi ini hanya alat bantu. Kita tetap menghitung suara dari hasil unggah form C hasil yang ditulis oleh petugas KPPS. Data Sirekap ini data publik, jadi tidak ada yang kami tutup-tutupi selama perhitungan Pemilu 2024," jelasnya.

Baca Juga: Sehari Jelang Hari Pencoblosan, KPU Kota Bogor Bakar Ribuan Lembar Surat Suara yang Sudah Rusak dan Berlebih

Ia juga mencatat lewat rilisan resmi KPU bahwa sekitar 1,6 juta orang ikut menghitung hasil pemungutan suara di TPS seluruh Indonesia.

Penyebab ditangguhkan, menurutnya, ada serangan Distributed Denial of Service (DDoS) pada server yang menggerakkan aplikasi Sirekap sejak Rabu, 14 Februari 2024.

"Serangan DDoS ini buat server kami offline terus, sinyalnya buruk terus. Petugas KPPS yang mau unggah form C hasil maupun Plano dari TPS masing-masing jadi error. Makanya kami tangguhkan aplikasinya untuk sementara, tapi tetap perhitungan dari bukti fisik form C hasil terus dilakukan," ujar Betty.

Baca Juga: Viral Dugaan Kecurangan di Sirekap Pemilu 2024 'Suara Cuma 62 Ditulis 951', Begini Tanggapan Bawaslu

Serangan DDoS ini juga membuat tulisan tangan di Sirekap untuk perhitungan suara Pilpres 2024 tidak terbaca dan diproses dengan jelas saat diunggah oleh petugas KPPS.

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x