PEMBRITA BOGOR - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menceritakan saat melakukan safari politik di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Dia menemukan ada anak yang tidak dapat bersekolah karena mengeluhkan biaya pendidikan mahal.
Anies mengatakan tingkat kepuasan terhadap pemerintahan masing-masing orang berbeda. Dia mengatakan di Indonesia saat ini masih ada masalah pendidikan yang cukup fatal jika anak-anak tidak sekolah karena persoalan biaya.
"Ini fenomena yang harus diselesaikan. Jadi, walaupun sering kita mengatakan, oh, kami puas; tetapi begitu dicek, bagaimana kondisi pendidikan, kesehatan, ternyata jauh dari memuaskan," katanya dalam keterangan yang diterima Bogor.Pikiran-Rakyat.com.
Anies mengatakan anak yang didampingi ibunya itu mengaku pernah mengenyam pendidikan di sekolah negeri. Namun karena tidak ada biaya, terpaksa harus berhenti sekolah.
"Kami berkomitmen tentang akses pendidikan yang berkualitas. Artinya apa? Anak-anak bisa bersekolah tanpa beban biaya dan mereka bisa belajar sampai tuntas, dan itu komitmen kami khususnya untuk kawasan kawasan seperti Papua. Karena kuncinya itu berada pada peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), pendidikan, dan kesehatan," jelasnya.
Bangun Sumber Daya Manusia
Komitmennya pada dunia pendidikan, lanjut Anies, bertujuan untuk membangun kualitas manusia dan bukan membangun penopang manusia saja. Seperti halnya pada warga negara Indonesia (WNI) lulusan program magister dan doktoral.
Anies mengibaratkan, apabila membangun gedung di perkotaan tanpa membentuk SDM berkualitas dan memadai, maka itu akan menjadi kota mati.