Semua raja tersebut merupakan keturunan dari Raden Surawisesa dari Ciamis, Kerajaan Padjajaran.
“Setelah kerajaan Galuh Timur runtuh, Raja Kertawangsa akhirnya membangun sebuah pedukuhan di Galuh Timur yang dinamakan Ketabasa,” imbuhnya.
Baca Juga: Fakta Baru Mutilasi di Kalibata City Terungkap, Fajri Belajar di Medsos Cara Memotong Tubuh Korban
Selanjutnya, di Galuh Timur ada dua sosok/tokoh setelah runtuhnya kerajaan, yaitu Ranajaya (Lurah pertama Galuh Timur), dan yang kedua adalah Mangkujaya (dimakamkan di Dukuh Kalipucung). Ranajaya sendiri berwatak kejam sedangkan Mangkujaya berwatak kalem.
“Di sebelah selatan petilasan/makam terdapat sebuah petak yang diyakini masyarakat adalah makam Roro Ayudieng, yaitu istri selir dari Raksamuka/Dharmawangsa tersebut,” tandasnya.
Sebagai tambahan, di sekitar malam/petilasan juga terdapat banyak rumpun bambu yang juga diyakini banyak terdapat pring/bambu pethuk. Menurut cerita, pring pethuk berdampingan dengan keris brojol. (Aan)***