Network
PR BOGOR - Saat ini kue odading jadi tren di media sosial, lantaran video viral yang beredar di media sosial baru-baru ini.
Berlokasi di Jalan Baranang Siang, Kota Bandung, "Odading Mang Oleh" mulai dikenal berkat video singkat yang menjadi viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh seorang pengguna media sosial bernama Ade Londok, tak disangka berkat video nyelenehnya "Odading Mang Oleh" bisa dikenal banyak orang.
Baca Juga: Dua Warga Sipil Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, Satu Korban Terima 7 Kali Tembakan
Dalam Unggahannya, Ade Londok mengatakan bahwa jika kita memakan "Odading Mang Oleh", maka tubuh kita akan terasa seperti Iron man.
"Odading mang Oleh, hmm, rasanya seperti anda menjadi iron man," ujar Ade Londok dalam video unggahannya.
Odading sendiri merupakan makanan berbahan dasar tepung terigu, makanan ini adalah salah-satu cemilan populer di kota Bandung, dengan cita rasa yang manis, membuat roti berbentuk bantal ini memiliki penggemar tersendiri.
Baca Juga: PSBMK Ala Bima Arya Didukung Ahli Epidemiologi, Karantina Sebaiknya Dilakukan di Unit Terkecil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pun turut memberi komentar.
Dalam Unggahannya Ridwan Kamil mengunggah sebuah foto antrian pembeli yang mengular panjang.
Dalam keterangan foto tersebut Gubernur Jawa Barat itu menulis, bahwa "Odading Mang Oleh" yang ramai pembeli lantaran teknik marketing S3 dari seorang pengguna media sosial yang konten vlognya viral.
Baca Juga: Diutus Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan Punya 3 Jurus Jitu Kendalikan Penyebaran Corona di 9 Provinsi
"Antrian pembeli mengular membeli cemilan 'Odading Mang Oleh' di Bandung akibat s3 Marketing dari kang @m.adelondok, yang konten vlognya viral," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan fotonya, dilansirPikiranrakyat-bogor.com dari Instagram pribadi Ridwan Kamil, @ridwankamil pada Selasa, 15 September 2020.
Ridwan Kamil melanjutkan, bahwa kreativitas Ade Londok sangat baik, hanya saja Ade Londok perlu menghilangkan istilah-istilah kasar agar tak ditiru anak-anak.
"Kreativitasnya sangat baik. tinggal dihilangkan istilah-istilah kasarnya saja, supaya tidak ditiru anak-anak," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa kang Emil.***
