PEMBRITA BOGOR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dikabarkan tengah menjalankan strategi komunikasi dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Langkah ini dinilai sebagai taktik jaga-jaga untuk mengamankan suara, terutama jika kandidat yang mereka dukung, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tidak berhasil melangkah ke putaran kedua Pilpres 2024.
Menurut pengamat politik, Jannus TH Siahaan, langkah mendekati Koalisi Perubahan dan Persatuan merupakan antisipasi PDI-P untuk menjaga suara, terutama jika kandidat mereka tidak lolos ke putaran kedua.
Jannus mengungkapkan, "Dalam pandangan saya, dengan mendekati kubu Amin, PDI-P berpeluang menjajaki rencana koalisi dengan Partai Nasdem dan PKB kalau Anies-Cak Imin tak lolos ke putaran kedua."
Baca Juga: Haris Azhar Bicara soal Pilpres 2024: Kita Mau Pilih Presiden, Bukan Bapak-bapak Joget FYP
Pengamat tersebut melihat peluang PDI-P untuk mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem dan PKB cukup besar, mengingat kedua partai tersebut telah bersahabat dengan PDI-P selama sembilan tahun terakhir.
"Logika sebaliknya juga berlaku, jika ternyata Ganjar-Mahfud tak lolos ke putaran kedua, bisa saja untuk melampiaskan ‘kemarahan’ PDI-P ke Jokowi dan Gibran, PDI-P bisa saja menyerahkan suaranya ke kubu Amin dengan konsesi-konsesi politik tertentu," tambah Jannus.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan tekanan politik yang meningkat menjelang Pilpres dan Pemilu 2024.
Baca Juga: Arsjad Rasjid Ungkap Susunan Terbaru TPN Ganjar-Mahfud, Ada Nama Adian Napitupulu