PEMBRITA BOGOR - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, berbicara tentang ambisiusnya untuk menghadirkan kedaulatan pangan di Indonesia jika nantinya terpilih menjadi presiden. Dalam sebuah diskusi dengan kader PDI Perjuangan di Denpasar, Bali, Ganjar Pranowo mengungkapkan rencananya yang mencakup pendataan petani sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan ini.
"Ya saya kira kalau pembangunan pertanian mesti hari ini serius mengurus kedaulatan pangan kita, dimulainya dari mana, data pertanian akurat libatkanlah anak-anak muda dan para peneliti," kata Ganjar Pranowo dalam diskusi tersebut.
Menurutnya, memiliki data yang akurat mengenai petani di Indonesia adalah langkah penting untuk mengatasi berbagai masalah dalam sektor pertanian. Dengan data tersebut, pemerintah dapat mengidentifikasi masalah yang ada, termasuk kondisi tanah, cuaca, bibit, pupuk, dan pembeli (offtaker).
Ganjar Pranowo juga berbicara tentang perubahan dalam subsidi pupuk.
"Dengan berkurangnya subsidi pupuk, petani harus didukung dari sisi lain, seperti fasilitasi menuju pertanian organik dan memberikan stimulan berupa benih. Kemudian, pemerintah sebagai pembeli (offtaker) akan mengambil hasil panen dengan harga yang sesuai," katanya.
Ganjar Akan Hidupkan Lagi Bulog untuk Pengelolaan Sembako
Selain itu, Ganjar Pranowo mengusulkan kembali mengembalikan peran Bulog (Badan Urusan Logistik) dalam pengelolaan bahan pokok. "Bulog sekarang hanya mengurusi beras saja, yang lain tidak wajib. Apa yang bisa dilakukan ya kembalikan Bulog ke fungsi awal, yaitu sembilan bahan pokok diambil lagi dikuasai negara," ungkapnya.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud MD Buat Program Pendidikan, Janjikan Satu Sarjana Lahir dari Keluarga Miskin
Pendataan petani menjadi prioritas dalam rencana Ganjar Pranowo untuk meningkatkan sektor pertanian. Ia percaya bahwa tanpa data yang akurat mengenai petani, upaya untuk mencapai kedaulatan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor akan sulit dilaksanakan.