"Jika memungkinkan, Jokowi berharap tidak ada yang oposisi agar jalan di akhir jabatannya mulus," katanya.
Selain karena faktor kepentingan politik, peluang PAN untuk bergabung juga ada faktor kedekatan dengan Muhammadiyah.
Baca Juga: Presiden Jokowi Panggil 6 Menteri, Sri Mulyani: Diminta Pangkas Anggaran di Kementerian Mereka
PAN selama ini dianggap merepresentasikan suara kalangan Muhammadiyah. Jadi, ketika PAN bergabung ke pemerintah maka lengkap sudah dua ormas terbesar di Indonesia memberikan dukungan ke pemerintah.
Yang tidak kalah penting, tingkat penerimaan partai koalisi pendukung pemerintah terhadap PAN lebih baik ketimbang Demokrat.
Pasalnya, partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu mempunyai penghalang kuat yakni PDIP.
Baca Juga: Upacara Kemerdekaan 17 Agutus hanya Dihadiri 6 Pimpinan Negara, Tak Ada Festival Budaya di Istana
"PDIP kurang sreg jika Demokrat bergabung. Makanya, peluang PAN masuk kabinet cukup besar," katanya.
Mengenai jumlah kursi yang diberikan, Tarli tidak bisa memprediksi. Kata dia, yang mengetahui itu hanya Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, pertemuan antara elite PAN dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahmi menyambung rasa kekeluargaan usai pelaksanaan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Februari 2020.