Terulang Kembali, ABK Indonesia Ditemukan Tewas karena Dianiaya di Kapal Ikan Berbendera Tiongkok

- 9 Juli 2020, 10:57 WIB
ILUSTRASI kapal ikan Tiongkok.*
ILUSTRASI kapal ikan Tiongkok.* /Nikkei Asian Review/

PR BOGOR - Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia ditemukan meninggal dunia di atas kapal ikan berbendera Tingkok usai kapal itu diamankan petugas gabungan.

Tim Gabungan yang terdiri dari Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai dan KPLP tengah melakukan monitoring di wilayah perbatasan perairan Indonesia dan Singapura.

Dari hasil monitoring itu, terdapat dua kapal yang kemudian berhasil diamankan tim gabungan, yakni Kapal Ikan Asing Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118.

Baca Juga: Lambat Belanjakan Anggaran, Prabowo Subianto dan Mendikbud Nadiem Makarim Diomeli Presiden Jokowi

Informasi ini disampaikan Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, sebagaimana diberitakan di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com, Kamis 9 Juli 2020.

Aris Budiman mengatakan, informasi awal yang diterima ada seorang warga negara Indonesia diduga dianiayai hingga meninggal dunia.

Seperti pengalaman sebelumnya sebagian besar tenaga kerja kita yang bekerja di kapal ikan asing itu diperlakukan secara tidak manusiawi.

Baca Juga: Usai Marah-marah hingga Ancam Reshuffle, Jokowi Sindir Menteri: 3 Bulan WFH Kayak Cuti Malahan

Berdasarkan dokumen mereka bekerja, data-datanya sering kali dipalsukan dan tidak benar isinya.

Artikel ini telah tayang di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Lagi-lagi, ABK Indonesia Ditemukan Tewas di Kapal Asing Berbendera China setelah Diamankan Petugas'.

"Sehingga, dugaan kami kedua kapal ini salah satunya merupakan tempat dilakukannya penganiayaan dan kapal lainnya sebagai saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Irjen Pol Aris Budiman.

Menurutnya, informasi adanya dugaan mayat tersebut juga berasal dari WNI.

Baca Juga: Viral hingga Buat Netizen Tercengang, 6 Satpop PP Berpose Lengkap dengan Brompton Seharga Rp90 Juta

Kuat dugaan yang bekerja di kapal tersebut merupakan korban trafficking (perdagangan manusia) yang dipekerjakan secara paksa di atas kapal ikan tersebut.

Dia mengatakan, informasi tentang kejadian ini diterima sekitar pukul 06.00 WIB, Rabu 8 Juli 2020. Namun diklaimya, Bakamla dan TNI AL telah mengetahuinya sejak, Selasa 7 Juli 2020, malam.

"Selanjutnya pada pukul 06.00 WIB itu juga saya perintahkan jajaran Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Kepri untuk bergabung melakukan deteksi dan mencari kapal tersebut termasuk juga helikopter ikut bergabung melakukan pencarian melalui udara," tuturnya.

Baca Juga: Mendadak Viral, Bersikap Jujur Ojol di Tasikmalaya Kembalikan Uang Lebih Konsumen Sebesar Rp35.000

"Dan berdasarkan pengalaman bahwa anggota rawan sekali terkena serangan untuk itu kami saling bersinergi, saling membantu dalam mengamankan kapal ini, termasuk juga tim Brimob kita terjunkan," ungkapnya.

Dia menuturkan, tempat kejadian perkara (TKP) dugaan penganiyaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia ini terjadi di bawah wilayah yurisdiksi Indonesia dan yang dianiayai adalah WNI walaupun dia bekerja di kapal asing.

Sehingga kewenangan itu ada di Aparat Kepolisian termasuk juga di TNI AL dan Bakamla termasuk aparat Indonesia lainnya dapat melakukan tindakan hukum.

Baca Juga: Ratusan Calon Perwira Angkatan Darat Positif Covid-19, Zona Kota Bandung Disebut Jadi Pengaruhnya

Berdasarkan informasi, kata dia, kapal ini kurang lebih sudah berlayar selama tujuh bulan bertolak dari Singapura ke Argentina dan begitu melewati perairan Indonesia langsung dilakukan penyergapan dengan seluruh aparat yang ada di laut.

Sementara Danlantamal IV Kolonel Laut, (P) Indarto Budiarto menyebutkan, kedua kapal tersebut bersama-sama mencari ikan dan cumi-cumi. Kedua kapal ini berada dalam satu manajemen perushaan.

Saat dilakukan pengejaran Kapal 117 sempat hampir lepas namun berhasil digiring untuk memasuki wilayah perairan Indonesia.

Baca Juga: Ketegangan Kedua Negara Tak Kunjung Usai, FBI Nyatakan Tiongkok Jadi Ancaman Terbesar AS

Dikatakannya, saat ini kondisi jenazah sedang menjalani pemeriksaan dari tim dokter, kondisi jenazah masih utuh dengan menggunakan pakaian serta diberi selimut.

"Untuk hasil visumnya kita masih menunggu dari tim dokter," kata Danlantamal IV.***(Emis Suhendi/Mantra Sukabumi/PRMN)

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x