"InsyaAllah akan menghasilkan dampak yang besar seperti anggaran yang lebih terkonsentrasi, memiliki daya ungkit, serta kordinasi yang lebih mudah," ungkap dia.
Prinsipnya, mesti sesuai dengan semangat reformasi & birokrasi yang sedang kita jalankan. Kita perlu mengubah wajah pelayanan publik dari birokrasi yang berbelit menjadi tepat fungsi, cepat & responsif.— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) July 7, 2020
Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle kabinet dan membubarkan lembaga pemerintahan lantaran menilai kinerja menterinya kurang serius menangani krisis Covid-19.
Baca Juga: Ustadz Ahmad Zarkasih Sebut Harta Hakikatnya hanya Bayangan, Mahar Sandal Jepit harusnya Tak Masalah
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memerintahkan agar jajaran kementerian di Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih ekstra dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Segala upaya harus dilakukan, dengan membuka langkah-langkah politik dan langkah apapun demi 267 rakyat Indonesia.
Hanya saja, Jokowi menyatakan, masih melihat sejumlah kementerian yang masih menanggapi pandemi ini dengan sikap yang terlalu biasa.
Baca Juga: Terungkap! Tiongkok Miliki Gunung Berapi di Dasar Laut Usia 140 Juta Tahun, Ancaman Bencana Dahsyat
Menurut Jokowi, sikap para menteri yang tidak terlalu menanggapi krisis ini dengan serius merupakan sebuah ancaman.
"Saya lihat masih banyak kita yang masih biasa saja. Saya jengkel di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!," tegas Jokowi dengan nada tinggi.***