Reshuffle Kian Santer, Mardani Ali Sera: Menteri Seharusnya Bukan Partisan dan Sering Blusukan

- 7 Juli 2020, 09:17 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera menyoroti kabar reshuffle kabinet Jokowi di periode 2019-2024. Menurutnya, menteri seharusnya memiliki karakter keraykatan.*/twitter/@AmrdaniAliSera
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera menyoroti kabar reshuffle kabinet Jokowi di periode 2019-2024. Menurutnya, menteri seharusnya memiliki karakter keraykatan.*/twitter/@AmrdaniAliSera /

 

PR BOGOR - Kabar perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin serius dibicarakan elemen masyarakt, tak terkecuali anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Mardani Ali Sera kemudian menjabarkan sosok menteri idealnya merupakan orang yang profesional bila isu Reshuffle benar-benar dilakukan Jokowi.

Dalam pandangannya, pembantu presiden atau menteri harus yang memiliki karakter, seperti inovatif, berpikir kebangsaan, dan bukan partisan.

Baca Juga: 10 Pesepeda Wanita di Aceh Tak Berkerudung Diringkus Pol PP, Walikota: Saya Apresiasi Kerja Mereka

Menteri sudah seharusnya sering terjun ke masyarakat, sering blusukan untuk menangkap fenomena yang terjadi lapangan.

"Bismillah, beredar isu mengenai rencana reshuffle kabinet. Jika hal tersebut terjadi, seorang menteri tentu harus profesional dan memiliki beberapa karakteristik. Seperti inovatif, berpikir kebangsaan bukan partisan, rajin turun ke masyarakat dan team worker," tulis Mardani Ali Sera sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari akun twitter pribadinya @MardaniAliSera, Selasa 7 Juli 2020.

 

Menurutnya, semua karakteristik itu bisa didapatkan Jokowi bila saja menteri tersebut memiliki karakter kerakyatan yang sifatnya mutlak.

Baca Juga: Anggota Polri Salah Tembak 2 Petani hingga Tewas di Poso, Fadli Zon: Mereka Tulang Punggung Pangan

Dikatakan Mardani Ali Sera, nahkoda yang baik adalah mereka yang mampu mengatasi badai yang menerjang kapal mereka.

"Pandemi ini menjadi ajang pembuktian kemampuan leadership dan solutif dari Pak @jokowi," cuit dia.

 

Menyinggung soal pembubaran lembaga oleh Jokowi beberapa pekan lalu, Mardani Ali Sera
menyampaikan sudah mengusulkan agar jumlah Kementerian/Lembaga dikurangi. Pemerintah perlu menerapkan kerja efektif dan efisien.

Baca Juga: Kabar Reshuffle Kabinet Indonesia Maju Kian Santer, Nama Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Mencuat

Perampingan kementerian dapat dilakukan, dari 34 serta-badan yang setara kementerian lainnya, harus dirampingkan menjadi 15-20 kementerian saja.

Hanya saja, prinsipnya, mesti sesuai dengan semangat reformasi dan birokrasi yang sedang dijalankan.

"Kita perlu mengubah wajah pelayanan publik dari birokrasi yang berbelit menjadi tepat fungsi, cepat dan responsif," tuturnya.

Baca Juga: Meninggal sejak Tahun 2009, 'Michael Jackson' Mendadak Tampil di Tempat Umum hingga Gegerkan Publik

"InsyaAllah akan menghasilkan dampak yang besar seperti anggaran yang lebih terkonsentrasi, memiliki daya ungkit, serta kordinasi yang lebih mudah," ungkap dia.

 

Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle kabinet dan membubarkan lembaga pemerintahan lantaran menilai kinerja menterinya kurang serius menangani krisis Covid-19.

Baca Juga: Ustadz Ahmad Zarkasih Sebut Harta Hakikatnya hanya Bayangan, Mahar Sandal Jepit harusnya Tak Masalah

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memerintahkan agar jajaran kementerian di Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih ekstra dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Segala upaya harus dilakukan, dengan membuka langkah-langkah politik dan langkah apapun demi 267 rakyat Indonesia.

Hanya saja, Jokowi menyatakan, masih melihat sejumlah kementerian yang masih menanggapi pandemi ini dengan sikap yang terlalu biasa.

Baca Juga: Terungkap! Tiongkok Miliki Gunung Berapi di Dasar Laut Usia 140 Juta Tahun, Ancaman Bencana Dahsyat

Menurut Jokowi, sikap para menteri yang tidak terlalu menanggapi krisis ini dengan serius merupakan sebuah ancaman.

"Saya lihat masih banyak kita yang masih biasa saja. Saya jengkel di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!," tegas Jokowi dengan nada tinggi.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x