Network
PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Video perundungan terhadap tersangka video prank sembako berisi sampah yakni Ferdian Paleka cs selama berada di dalam penjara akhirnya ditanggapi oleh pihak kepolisian Polda Jawa Barat.
Setelah diusut tuntas, akhirnya Ferdian Paleka, Tubagus Fahddinar, dan Aidil terpaksa dipindahkan ke ruangan sel lainnya di Satreskrim Polrestabes Bandung.
Namun, pihak kepolisian menyatakan meskipun memperoleh perlakuan khusus dengan memindahkan ketiganya ke sel lain, akan tetapi pihak keluar tetap tidak diperkenankan untuk menjenguk ketiganya.
Baca Juga: Pelarungan ABK Indonesia Disorot Publik, Tiongkok: Sudah Sesuai Aturan Internasional
Mengetahui anak-anaknya mengalami perundungan selama berada di dalam sel penjara, para orang tua tersangka akhirnya mengajukan penangguhan penahanan pada Polrestabes Kota Bandung.
Pihak kepolisian pun mempersilahkan jika para orang tua tersangka ingin mengajukan penangguhan penahanan tersebut, namun tentunya akan dikaji terlebih dahulu apakah penangguhan tersebut layak atau tidak.
“Silakan saja diajukan ke penyidik. Nanti penyidik akan meneliti, kemudian dari segala aspek apakah memang layak atau tidak diberi penangguhan,” jelas Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJNews pada Senin 11 Mei 2020.
Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19 Semakin Meluas, Pemprov Jabar Berlakukan Uji Swab Secara Masif
Kuasa hukum Ferdian Paleka Cs, Rohman Hidayat membenarkan bahwa pihak keluarga telah membuat surat tersebut.
“Jadi, para orangtua tersangka mendatangi kami. Atas permintaan keluarga, mereka menghendaki untuk mengajukan penangguhan penahanan terhadap tiga tersangka ini,” tutur Rohman.
Diketahui sebelumnya, Ferdian Paleka cs sempat menerima perundungan dari sesama tahanan yang berada satu sel dengannya di sel tahanan Satreskrim Polrestabes Bandung. Peristiwa itu terekam dalam video yang tersebar di media sosial.
Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Orangtua Ferdian Paleka Minta Penangguhan Penahanan, Pihak Kepolisian Buka Suara"
Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak Ferdian berkepala plontos dan nyaris dalam kondisi telanjang dada.
Ia diduga mengikuti perintah dari rekan tahanan lain untuk melakukan beberapa aktivitas, seperti masuk ke dalam tong sampah, push up, mengucapkan kalimat bernada hinaan.
Beragam tanggapan dari warganet pun muncul terkait video perundungan tersebut, ada yang menyatakan dukungannya atas aksi perundungan tersebut namun ada pula yang merasa simpati kepada Ferdian karena apa yang terjadi di dalam video tersebut tak mencerminkan penanganan hukum yang ideal.***
