Network
PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Dalam rangka menekan penyebaran wabah virus corona di masyarakat semakin meluas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai membagikan sebanyak 15.500 test kit ke sepuluh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Tujuan hal tersebut adalah untuk melakukan tes secara masif kepada masyarakat dengan menggunakan metode uji swab atau polymerase chain reaction (PCR).
Kota Bandung menjadi daerah pertama yang melakukan tes swab masif yakni berlangsung dari tanggal 9-10 Mei dan berhasil menjaring 500 sampel.
Baca Juga: Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, 14.749 Orang Dinyatakan Positif
Disusul Kota Bekasi yang melakukan tes secara masif yang dilakukan di empat pasar yakni Pasar Wisma Asri, Pasar Harapan Jaya, Pasar Kranji dan Pasar Bintara Jaya pada hari Minggu, 10 Mei 2020.
Pada hari yang sama, di Kabupaten Bekasi pun ada tes swab masif mencakup 12 pasar dengan target para pedagang dan pembelinya secara acak.
Pasar yang jadi sasaran di antaranya Pasar Baru Bekasi, Pasar Teluk Buyung, Pasar Kranji Baru dan Pasar Jatiasih. Sebanyak 50 alat swab test dialokasikan untuk tiap-tiap pasar tersebut.
Baca Juga: Suara Ledakan Keras di Jawa Tengah dan Jawa Timur Hebohkan Jagat Dunia Maya, Simak Penjelasannya
Kemudian, pada hari Senin 11 Mei 2020 giliran Kota Cimahi yang menyelenggarakan tes masif PCR yang dilaksanakan di sejumlah puskesmas, di antaranya Puskesmas Padasuka dan Puskesmas Cimahi Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah.
drg. Suerlina Meryani Sitompul selaku Kepala Puskesmas Padasuka mengungkapkan bahwa Dinkes Kota Cimahi melaksanakan tes masif PCR untuk tenaga kesehatan (nakes), pelaku perjalanan, dan warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Hal tersebut menurut drg. Suerlina dilakukan sesuai dengan arahan yang sebelumnya disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Tes Swab Masif Mulai Berjalan, Pemprov Jabar Bagikan 15.500 Tes Kit ke 10 Kabupaten Kota"
"Mulai hari ini sampai tujuh hari ke depan, Kota Cimahi mengadakan Pekan PCR untuk menjaring pasien-pasien COVID-19. Ini dilakukan berdasarkan instruksi dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil," tutur Suerlina saat ditemui di kantornya, Senin 11 Mei 2020.
Lebih lanjut drg. Suerlina mengatakan bahwa secara keseluruhan Kota Cimahi akan menyasar 548 orang untuk dites.
"Itu dibagi per wilayah di seluruh kecamatan di Kota Cimahi melalui puskesmas-puskesmas," ungkapnya.
Baca Juga: Andre Taulany Ungkap Sisi Lain Sebagai Komedian, Tak Menampik Merasa Jenuh dan Bosan
Tes swab akan memperkuat pemetaan atau epidemologi kasus COVID-19 lebih akurat lagi, yang sebelumnya, saat ini masih pararel dilakukan menggunakan metode rapid diagnostic test (RDT).
Dalam tes masif swab, ada 10 kabupaten/kota yang jadi target masing-masing di wilayah Bodebek dan Bandung Raya yang jadi episentrum penyebaran COVID-19 di Jabar.
Kota Bandung sasaran 3.249 dengan target per hari 203 sampel, Kabupaten Bandung 1.003 dengan target per hari 120 sampel. Cimahi target per hari 78. Bandung Barat 1.131 dengan target per hari 159 sampel. Kabupaten Sumedang 843 target per hari 113 sampel.
Baca Juga: 8 Pegawai PT Denso Indonesia Terpapar COVID-19, Ribuan Pegawainya Dirumahkan
Kemudian untuk Kota Bogor 1.244 target harian 113 sampel, Kabupaten Bogor 1.185 target harian 166. Kota Depok 1.351 target harian 193 sampel. Kabupaten Bekasi 1.053 target harian 150 sampel, dan Kota Bekasi 2.670 target harian 381.
Terkait informasi lengkap mengenai pendaftaran tes swab masih bisa diakses melalui link https://pikobar.jabarprov.go.id.
Tercatat hingga tanggal 4 Mei sudah ada 21.386 orang dari seluruh Jabar yang sudah terdaftar. Rinciannya yakni warga Kota Bandung 4.969 orang, Kabupaten Bandung 2.193, Kota Bekasi 1.426, Kabupaten Bogor 1.069, Kabupaten Bekasi 1.064, Kota Depok 936 orang, disusul daerah lain.
Baca Juga: Berikut ini Fakta Sebenarkan Terkait Kabar Mengenani Bubarnya FPI untuk Bergabung dengan NU
Guna mendukung program tes swab masif kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bekerja sama dengan beberapa laboratorium kesehatan.
Mulai dari Balai Laboratorium Provinsi Jawa Barat (Labkesda), hingga turut membantu juga laboratorium Unpad Jatinangor, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, dan BBTKL Jakarta.***
