Pemerintah Indonesia Minim lakukan Uji Test Corona, ini Kata Pakar

- 14 April 2020, 18:02 WIB
lustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik
lustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik /Antara

Baca Juga: Sebut COVID-19 'Berita Bohong', Warga Lakukan Aksi Turun ke Jalan

Hadi Susanto, seorang Profesor Matematika terapan dari Universitas Essex menghimbau kepada pemerintah Indonesia agar segera menerapkan kebijakan lockdown untuk DKI Jakarta.

Tingkat infeksi yang terjadi di Indonesia bisa mencapat 50% dari populasi jika tidak ada aturan yang ketat.

Terdapat 130 juta kasus positif dengan prediksi kematian jutaan orang sebelum Hari Raya Idul Fitri di mana masyarakat memiliki budaya mudik ke kampung halaman.

Baca Juga: Terkejut Dinyatakan Positif Corona Padahal 3 Minggu Tidak Keluar Rumah

"Para peneliti biasanya menyukai perhitungan mereka yang benar tetapi dalam kasus ini kami tidak ingin pemodelan kami benar," ungkap Profesor Hadi kepada The Australian.

"Kami tidak ingin 1 persen dari 50 persen populasi yang terinfeksi mati," tambahnya.

Kini, DKI Jakarta telah resmi menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memutus rantai penularan COVID-19.

Baca Juga: Pasien Corona Alami Gangguan Jantung Setelah Diberi Obat Malaria

Namun demikian sejumlah pekerja di sektor informal seperti pengendara ojek online masih berjuang di luar rumah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.***

Halaman:

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x