Baca Juga: Satelit Milik Indonesia, Palapa-N1 Gagal Diluncurkan Roket Tiongkok
Rudy Suhendar selaku Kepala Badan Geologi membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan ancaman primer yang langsung dari erupsi GAK bersifat lokal karena lontaran batu atau lava hanya terlokalisir di tubuh gunung api.
"Sangat kecil kemungkinan, bahkan diabaikan ancaman bahaya seperti ini sampai ke Pulau Jawa atau Sumatera," terang dia.
Baca Juga: Physical Distancing Diperketat, Polda Jabar Gelar Razia di Bandung
Ancaman bahaya sekunder berupa abu vulkanik jangkauannya dapat lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
"Untuk hal itu PVMBG sudah menerbitkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna orange," kata dia.
PVMBG menyarankan kepada masyarakat khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera untuk tidak khawatir terhadap kemungkinan dampak erupsi Gunung Anak Krakatau.***