Ia pun mengaku heran dengan banyaknya orang yang mempersoalkan pemasangan baliho tersebut.
Baca Juga: 8 Titik Ruas Jalan Ganjil-Genap di Jakarta Selama Perpanjangan PPKM Level 4
Menurutnya, pandemi Covid-19 tidak berarti merampas hak politik seseorang.
"Sekarang begini, apakah dengan ada pandemi itu, semua hak-hak politik manusia dirampas? Pandemi itu sudah diatasi oleh eksekutif, dan legislatif kerja mengawasi eksekutif, bagaimana pandemi ini diatasi," katanya.
"Cuma karena kita melihat dalam aspek banality of political, kedangkalan berpolitik, semua itu dianggap suatu permasalahan yang dipertentangkan menjadi suatu konflik dan polemik." ujar Kapitra Ampera.
Baca Juga: Jerinx Mangkir dari Panggilan Lantaran Masalah Riwayat Kesehatan, Adam Deni: Banyak Alasan
Sebelumnya, Presiden Jancukers hingga tokoh agama seperti Gus Miftah mengkritik pemasangan baliho Ketua DPR Puan Maharani.
Sujiwo Tejo yang menjuluki dirinya sebagai Presiden Jancukers menilai tidak etis seorang politisi memamerkan foto meski menuliskan Ketua DPR RI.
Sujiwo Tejo menambahkan jika momen Pilpres masih sangat jauh dan Covid-19 masih menjadi kendala dan persoalan bangsa yang harus segera dituntaskan.***