Mensos Risma Ungkap Pemerintah Sempat Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir pada April 2021 Lalu

- 28 Juli 2021, 13:13 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa Pemerintah sempat memprediksi pandemi Covid-19 berakhir pada April 2021.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa Pemerintah sempat memprediksi pandemi Covid-19 berakhir pada April 2021. /Instagram.com/@trirismaharini01

PR BOGOR - Sudah memasuki pertengahan tahun 2021 pandemi Covid-19 masih belum berakhir di Indonesia. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma mengungkapkan padahal pemerintah sempat memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada April 2021.

Risma mengungkapkan anggaran untuk penanganan Covid-19, termasuk bantuan sosial (bansos) juga hanya dihitung sampai bulan tersebut.

Namun, lonjakan kasus yang terjadi setelah April pada akhirnya membuat pemerintah menambah anggaran untuk penanganan Covid-19. Risma berkata bahwa sebelumnya Pemerintah memprediksi pandemi berakhir pada April 2021.

Baca Juga: Ramalan Ahli Tarot Denny Darko soal Berakhirnya Pandemi Covid-19, Tahun Ini Bisa Kembali New Normal?

"Pada saat awal 2021 karena diprediksi saat itu bahwa Covid-19 akan selesai di April dengan pertimbangan bermacam-macam termasuk vaksin, maka kemudian bansos tunai yang diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat," kata Risma, dalam siaran di YouTube Sekretariat Presiden.

Mantan Wali Kota Surabaya itu membeberkan bansos diberikan untuk empat bulan, dimana setiap keluarga mendapatkan Rp300 ribu untuk satu bulan.

Namun, lanjut Risma, lonjakan kasus yang terjadi pada bulan Juni itu membuat pemerintah menambah anggaran bansos untuk masyarakat terdampak pandemi.

Baca Juga: Ramalan Ahli Tarot Denny Darko soal Berakhirnya Pandemi Covid-19, Tahun Ini Bisa Kembali New Normal?

Berbagai bantuan pun disalurkan untuk mengurangi beban masyarakat.

Sehingga pemerintah akhirnya menambah anggaran bantuan untuk mengurangi beban masyarakat. Kemensos, tambah Risma, meluncurkan sejumlah program bantuan.

Beberapa bantuan itu yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako. Untuk program BPNT dengan menyasar target 18,8 juta keluarga, Risma menyebut anggaran yang dialokasikan sebesar Rp42,3 triliun.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Jelaskan Lebih Rinci Soal Aturan Dine-In 20 Menit Agar Tak Jadi Lelucon

Sebelumnya, Indonesia telah melaporkan lebih banyak infeksi Covid-19 setiap hari daripada India dan Brazil.

Ketika Covid-19 varian Delta menyebar ke seluruh Asia Tenggara, hal ini memberikan tekanan kuat pada sistem kesehatan.

Sebagian besar negara di kawasan tersebut mengalami wabah terburuk sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Baca Juga: 4 Drama China Modern Terbaik Sepanjang 2021 yang Tak Boleh Dilewatkan, Ada The Day of Becoming You!

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh munculnya varian yang lebih agresif dan kurangnya vaksin.

Namun kini, jumlah kasus harian positif Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah