PR BOGOR - Sekitar 7.227 warga di Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah masih bertahan di pengungsian tepatnya di daerah dataran tinggi.
Hal tersebut diduga karena warga masih merasakan trauma akibat guncangan gempa dengan kekuatan 6.1 magnitudo pada Rabu, 16 Juni 2021 lalu.
Dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari ANTARA, hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Abdul Latif Key.
"Ribuan warga mengungsikan diri di dataran lebih tinggi karena masih trauma dengan gempa," kata Abdul.
Baca Juga: UPDATE BMKG: Waspada Gempa Susulan dan Potensi Tsunami dari Gempa Maluku Tengah
Sebagian warga yang mengungsi tersebut juga karena rumahnya rusak akibat guncangan gempa. Para pengungsi tersebut berasal dari empat Negeri yakni: Negeri Yaputi, Tehoru, Saunulu dan Negeri Haya.
Menurut data sementara, sebanyak 432 kepala keluarga (KK) (2.018 jiwa), warga Yaputi masih mengungsi, Tehoru 129 KK (758 jiwa), dan Saunulu 310 KK (1.336 jiwa).
"Data ini masih bersifat sementara karena tim BPBD masih terus menginventarisasi di lapangan, baik jumlah pengungsi maupun rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa," ujar Abdul Latif Key.
Pihaknya juga dibantu oleh TNI dan Polri dalam mengimbau warga yang rumahnya berada di lokasi aman dan tidak rusak, untuk bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
Editor: Mohammad Syahrial
Sumber: ANTARA