PR BOGOR – Pandemi Covid-19 masih terus melanda Tanah Air.
Meskipun begitu, pemerintah membuat keputusan bahwa sekolah mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 mendatang.
Adapun syarat PTM dimulai yaitu sudah dilakukannya vaksinasi bagi tenaga pendidik.
Namun, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pemerintah harus tetap berhati-hati atas kebijakan yang dibuatnya.
"Prinsipnya harus mengutamakan keselamatan siswa, pendidik dan tenaga pendidik,”
“Sehingga perlu keseimbangan antara aspek keselamatan dan pembelajaran siswa," kata Puan yang dikutip PRBogor.com dari Antara.
Ketua DPR RI memberi peringatan pada pemerintah terkait munculnya kluster baru Covid-19 di beberapa daerah.
Diketahui sebelumnya, bahwa beberapa daerah telah melakukan uji coba PTM di sekolah.
Namun, uji coba PTM di sekolah justru menimbulkan adanya klusterbaru Covid-19.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mechanical Keyboard Murah Rp300 Ribu-an, dari Full RGB sampai Anti-Ghosting
Menurutnya, kebijakan PTM di sekolah itu harus tetap berdasarkan persetujuan orang tua siswa.
Karena orang tua siswa merupakan pihak yang paling mengetahui kondisi anaknya.
Selain itu, Puan Maharani juga memastikan bahwa tidak ada sekolah yang sifatnya memaksa.
Baca Juga: Reza 'Arap' Oktovian Resmi Keluar dari Morph Team
Artinya, jika ada orang tua siswa yang ingin tetap menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maka tetap diizinkan.
"Pastikan semua sekolah dan orang tua tahu dan paham bahwa anak-anak tetap bisa menggunakan metode pembelajaran jarak jauh jika orang tua menginginkan,”
“Jangan sampai apa yang sudah diputuskan Kemendikbud tidak tersosialisasi dengan baik di lapangan," ujar Puan Maharani.
Sang Ketua DPR RI itu, juga meminta pemerintah segera melakukan uji coba keamanan vaksin untuk anak-anak.
Sehingga para siswa nantinya tetap mendapat prioritas untuk vaksinasi Covid-19.***