Benarkan Keterlibatan Moeldoko Kudeta Partai Demokrat, SBY: Partai Kami Bukan untuk Diperjual Belikan

- 25 Februari 2021, 14:55 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah.


PR BOGOR - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku yakin bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan partainya.

Namun berdasarkan kesaksian para kader, ada keterlibatan aktif dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam gerakan tersebut.

Dalam pemaparannya, SBY meyakini bahwa gerakan kudeta ini tidak diketahui oleh Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga: Penembakan Cengkareng, Kodam Jaya 'Harap Satuan yang Ada di Jakarta Tidak Buat Isu-isu Miring'

Baca Juga: Soroti Kerumunan Jokowi di NTT, Politisi Demokrat: Teringat dengan Masyarakat Sambut Habib Rizieq di Bandara

“Saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu,” ujar SBY, seperti dikutip PRBogor.com dari kanal YouTube Partai Demokrat.

Ia pun menuturkan, tindakan yang dilakukan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) itu juga sangat mengganggu dan merugikan nama baik Moeldoko.

SBY meyakini nama Menko Polhukam, Mahfud MD, dan Menkumham, Yasonna Laoly, telah dicatut namanya dalam isu kudeta ini.

Baca Juga: Soroti Kerumunan Jokowi di NTT, Said Didu: Dengan Bangga Melakukan Sesuatu yang Ia Larang kepada Rakyatnya

“Demikian juga nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BIN, Jenderal Budi Gunawan yang juga disebut-sebut namanya. Partai Demokrat tetap percaya bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu menahu, dan tidak masuk di akal jika ingin mengganggu Partai Demokrat,” ujar SBY.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu kemudian membantah pernyataan istana yang menyebut bahwa isu kudeta ini hanyalah permasalahan internal Partai Demokrat.

Menurutnya, dari segi logika dan akal sehat serta beberapa laporan dari sejumlah kader soal adanya gerakan politik untuk mengkudeta AHY.

Baca Juga: Penembakan Cengkareng, Kapolda Metro Jaya Sebut Bripka CS Dijerat 338 KUHP dan Kode Etik

“Gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat itu bukan hanya masalah internal, tetapi ada pelibatan unsur eksternal. Dan unsur eksternal itu paling tidak adalah pejabat penting di pemerintahan,” ucap SBY.

Ia menuturkan, dengan terbongkarnya rencana pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu tidak berarti gerakan politik tersebut langsung dihentikan.

Menurut SBY, ia telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan Partai Demokrat bahwa segelintir kader dan mantan kader yang menginginkan kudeta itu masih bergerak di lapangan.

Baca Juga: Ingin Mulai Bisnis Online? Perhatikan Terkait Digital Marketing, Ini Penjelasannya

“Sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan, berarti gerakan ini masih ada. Yang disasar bukan lagi ketua DPD ataupun ketua DPP, tapi siapapun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan. Sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para ketua DPD dan ketua DPC,” tuturnya.

Demokrat, tegas SBY, tak dijual dan tidak bisa dibeli oleh siapapun. Bila ada kader yang terbukti melakukan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat, ia tegas akan mengusirnya.

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale. Partai kami bukan untuk diperjual belikan," ungkapnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Partai Demokrat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x