PR BOGOR - Berdasarkan informasi dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menyatakan bahwa penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute peterbangan Jakarta-Pontianak pada sabtu, 9 Januari 2021, tidak disebabkan oleh meledaknya pesawat di udara.
Kemudian pihanya diwakilkan oleh Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono telah menyimpulkan dari data-data yang sudah terkumpul, yakni dari beberapa data serpihan pesawat yang sudah dikumpulkan KRI Rigel.
Besaran Wreckage sendiri dengan selebar 100 meter serta dengan panjang kisaran 300-400 meter.
Baca Juga: Akses dtks.kemensos.go.id untuk Cek Nama Penerima Bansos Rp300.000, Begini Caranya
"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum menghantam air," kata Soerjanto, dikutip PRBogor.com dari PMJ News.
Kemudian Soejarwo juga menguatkan dari data-data lainnya yang telah dikuatkan berdasarkan data analisa KNKT mengenai bagaimana kondisi pesawat yang berasal dari data Airnav Indonesia.
Data-data yang telah dikumpulkan pihak KKNT termasuk data pembicaraan pilot pesawat dengan petugas yang pengatur lalu lintas udara.
Baca Juga: Ridwan Kamil Putuskan Siapkan RS Darurat Pasien Covid-19 di Secapa AD Hegarmanah Bandung
Menurut Soerjanto juga pesawat terbang sekitar pukul 14.36 WIB menuju arah barat laut.
Komentar