Network
PR BOGOR - Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Ahmad Riza Patria memberikan tanggapannya terkait tuduhan blusukan pencitraan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini.
Pria yang kerap disapa Ariza ini mengatakan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan jajaran Pemerintah Provinsi Jakarta memberi apresiasi.
"Kami menyambut baik Bu Risma yang blusukan sebagai pimpinan melihat langsung ke lapangan suasana, situasi dan kondisi sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing," kata Ariza, dikutip PRBogor.com dari Antara, pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Baca Juga: Berikut Profil Komjen Gatot Eddy Pramono, Salah Satu Kandidat Terkuat Calon Kapolri
Dalam blusukannya, Risma menemukan tiga orang tunawisma di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin dan ini cukup mengejutkan Ariza, lantaran dirinya mengaku baru mendengar ada tunawisma kawasan pusat bisnis tersebut.
"Terkait dengan adanya tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin, memang saya sendiri hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin," ujarnya.
Sebagai upaya menindaklanjuti kinerja Risma, Ariza mengatakan bahwa Gubernur Jakarta Anies Baswedan telah memerintahkan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jakarta untuk mengecek sosok tunawisma yang ditemui Risma di Sudirman-Thamrin, mengingat wilayah tersebut tidak terletak di pinggiran kota.
Baca Juga: Tiba-tiba Muncul dengan Telinga Dibalut Perban, Aura Kasih: Doain Ya Bismillah...
"Memerintahkan Kepala Dinas Sosial Jakarta mengecek sosok tunawisma yang ditemui Risma di Sudirman-Thamrin mengingat wilayah tersebut tidak terletak di pinggiran kota," katanya.
Sebelumnya, setelah Risma dilantik menjadi Mensos, dirinya kerap kali melakukan aksi blusukan di sekitar kantor Kementerian Sosial.
Seperti pada 4 Januari 2021, Risma bersama rombongannya blusukan menyusuri jalur pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat dan menemukan tiga orang pemulung yang sedang beristirahat.
Baca Juga: KABAR POPULER KEMARIN: Fadli Zon Diancam Politisi PDIP hingga Aksi Blusukan Risma Disebut Drama
Dalam pertemuannya, Risma berdialog dan mengajak mereka untuk bersedia tinggal di tempat penampungan untuk nantinya mendapatkan pembinaan.
Risma menginginkan dalam penanganan terhadap pemulung dan gelandangan, tidak hanya dengan memberikan bantuan atas dasar belas kasihan (charity base), namun juga memperhartikan kemandirian penerima manfaat dalam jangka panjang.***
