Berikut Profil Singkat Abu Bakar Baasyir, Mantan Terpidana Terorisme yang Memiliki Keturunan Arab

- 8 Januari 2021, 14:27 WIB
Mantan narapidana terorisme, Abu Bakar Ba'asyir meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 5.21 WIB.
Mantan narapidana terorisme, Abu Bakar Ba'asyir meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 5.21 WIB. /ANTARA/Yulius Satria Wijaya

PR BOGOR - Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir ke luar dari Lapas Khusus Kelas II A Gunungsindur, Kabupaten Bogor, pada Jumat 8 Januari 2021 pukul 5.21 WIB.

Abu Bakar Baasyir dijemput perwakilan keluarga dan didampingi oleh tim pengacara serta tim dokter.

Tidak ada pernyataan langsung usai mantan narapidana kasus terorisme itu menghirup udara segar.

Baca Juga: BLT Rp200.000 untuk Lansia Akan Cair Empat Kali Tahun Ini, Ini Kriteria Batas Umurnya

Abu Bakar Ba'asyir langsung pulang ke rumahnya yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah menggunakan transportasi jalur darat.

Abu Bakar Ba'asyir dijatuhui hukuman penjara pada 2011 silam oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena keterlibatannya dalam pendanaan latihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.

Dirangkum PRBogor.com dari berbagai sumber berikut ini profil singkat dari Abu Bakar Baasyir.

Ia diketahui memiliki nama lengkap Abu Bakar Baasyir bin Bau Bakar Abud dan memiliki keturunan darah Arab.

Baca Juga: Sekda Bandung Ema Sumarna Sempat Kontak dengan Mang Oded, Ini Hasil Tes Swabnya

Ia dikenal dengan panggilan Ustadz Abu atau Abdus Somad. Abu Bakar Baasyir lahir di Jombang, Jawa Timur pada 17 Agustus 1938.

Kini mantan nara pidana kasus terorisme tersebut berusia 82 tahun saat kembali menghirup udara bebas di luar jeruji besi.

Abu Bakar Ba'asyir juga merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), ia juga merupakan pendiri pondok pesantren Islam Al Mu'min.

Sebagai seorang da'i atau pendakwah, Abu Bakar Baasyir diketahui penganut islam garis keras.

Baca Juga: Sindir Aksi Blusukan Mensos Risma di Jalan Elite Ibu Kota, Rocky Gerung: Ada Tontonan Drama Korea

Perjalanan hidup Abu Bakar Baasyir kerap dituding mempunyai hubungan erat dengan jaringan terorisme.

Tahun 1983 Abu Bakar Baasyir dan rekan sesama pendiri pondok Al Mu'min, Abdullah Sungkar ditangkap lantaran tudingan ajaran pondok pesantren yang menolak Pancasila.

Kemudian, Abu Bakar Baasyir juga disebut-sebut membentuk gerakan islam radikal yang dinamakan Jamaah Islamiyah (JI).

Organisasi islam ini yang diduga ada hubungan dengan Al-Qaeda.

Perjalanan Ba'asyir keluar-masuk penjara berlanjut hingga tahun 2002 ketika ia dinyatakan bersalah karena terlibat dalam serangan Bom Bali 2002.

Baca Juga: Gisel Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Hari Ini, Yusri Yunus Rahasiakan Rincian Pemeriksaan

Setelah bebas pada 2006, Abu Bakar Ba'asyir kembali dijatuhi hukuman penjara karena kasus tindak teroris pada 2011 dengan masa kurungan 15 tahun.

Abu Bakar Baasyir ditempatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Selama menanti masa kurungan habis, Abu Bakar Baasyir banyak menulis, taat beribadah dan kooperatif selama menjalani masa hukuman.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x