Dukung Kemendikbud Menekan Kasus Bullying Pada Pelajar, Wakil Ketua DPR RI: Solusi dan Jadi Urgensi

- 12 Desember 2020, 17:11 WIB
ILUSTRASI bullying pada remaja.*
ILUSTRASI bullying pada remaja.* /Pixabay/

PR BOGOR - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah berupaya untuk menekan kasus bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Hal tersebut pun didukung oleh Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin.

Guna mewujudkan cita-cita itu, Azis meminta seluruh pihak agar turut berperan dan berkomitmen.

Baca Juga: Singgung Soal Penahanan Habib Rizieq, Polisi: Kita Punya Waktu 1x24 Jam, Baru Bisa Ditentukan

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Desember 2020, Diskominfotik Buka Lowongan di Dua Posisi, Cek Syaratnya di Sini

Baca Juga: Patut Dicoba! Tips Buat Masker Wajah Putih Telur yang Disesuaikan dengan Jenis Kulit

Dikatakan Azis, kekerasan dan perundungan di lingkungan pendidikan sudah diatur Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan.

"Namun kasus kekerasan di lingkungan pendidikan masih jadi persoalan, salah satu faktor yang menghambat karena implementasi peraturan tersebut dinilai belum efektif," sebut Azis.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-tasikmalaya.com sebelumnya dalam artikel "Cegah Perilaku Bullying, DPR Nilai Perlu Adanya Pendidikan Karakter Sejak Dini", terlebih untuk para pembuat kebijakan di tingkat Kementerian, KPAI, tingkat universitas, sekolah, wali murid hingga para siswa-siswi.

Baca Juga: ARMY harus Tahu! 5 Momen Tak Terduga Jin BTS di Tahun 2020, Nomor 1 Jadi Kenyataan...

Baca Juga: Jelang Laga Man United vs Man City, Berikut 10 Fakta Menarik Duel Derby Manchester

Baca Juga: ARMY dan BLINK Catat Tanggalnya Sekarang! Ada Konser Musik BTS dan BLACKPINK Jelang Tahun Baru 2021

Menurut Azis, pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, persoalaan moral dan sosial tersebut di lingkungan sekolah dalam penyelesaiannya adalah dengan mengedepankan pendidikan karakter.

"Pendidikan karakter tersebut merupakan solusi dan menjadi urgensi untuk mengatasi masalah moral-sosial serta meningkatkan prestasi akademik dengan mengajarkan nilai-nilai budaya," ucap Politisi partai Golkar itu.

Ia menilai budaya penindasan harus dihapuskan sejak dini dan anak-anak wajib diberikan pendidikan karakter sejak dini demi membangun generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter kuat.*** (Mira Nurhayani/Pikiranrakyat-tasikmalaya.com)

 

Editor: Yuni

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah